Sukses

Kenaikan Suku Bunga AS Belum akan Terjadi dalam Waktu Dekat

Rapat rutin Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan The Fed belum akan menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat

Liputan6.com, Washington - Menyusul berbagai petunjuk data ekonomi pada Maret, rapat rutin Federal Open Market Committee (FOMC) memberikan penawaran untuk tidak mengubah kebijakan suku bunga rendahnya tetap di kisaran nol dalam waktu dekat.

Tak hanya membatalkan kenaikan suku bunganya pada April, The Fed juga menghapus seluruh petunjuk kenaikan yang digulirkan sejak awal tahun.

Mengutip laman CNBC, Kamis (30/4/2015), sejumlah referensi tanggal kenaikan suku bunga juga telah dihapus secara menyeluruh.

FOMC menunjukkan, setelah pertemuannya pada Maret, kenaikkan suku bunga pada April tampak tidak mungkin dilakukan.

Padahal, bank sentral terbesar di dunia itu telah mempertahankan suku bunga rendahnya tetap di dekat level nol sejak akhir 2008, di tengah krisis finansial global. Para pejabat The Fed juga menunjukan niatnya untuk menaikan suku bunga tahun ini.

Para pelaku pasar memang tengah mengantisipasi kenaikkan suku bunga yang diprediksi dilakukan pada September mendatang. Rencana The Fed menaikan suku bunga terjadi setelah perekonomian AS menunjukkan pertumbuhan positif dalam kuartal pertama tahun ini.

Meski belum menaikkan suku bunga hingga saat ini, tapi para pelaku pasar yakin The Fed tengah menyusun rencana yang lebih matang untuk mengambil langkah tersebut. Saat ini, agenda kenaikan suku bunga AS juga masih menjadi misteri.

"Ini merupakan tren jangka panjang yang penting bagi The Fed. Mereka sudah sangat konsisten pada gagasan yang bergantung pada data ekonomi AS sekarang," kata Chief Investment Strategist di State Street Global Advisors, Michael Arone.

Selama 6,5 tahun terakhir, pasar finansial telah bergantung pada kebijakan suku rendah AS. The Fed juga mencatat beberapa kemajuakan perekonomian AS. Meski memang ada perlambatan saat musim dingin melanda selama berbulan-bulan.

"Pertumbuhan belanja rumah tangga menurun, pendapatan rill meningkat dengan kuat, selain itu harga energi juga menurun secara drastis dan sentimen konsumen masih terlalu tinggi," seperti tertera pada pernyataan hasil FOMC yang diselenggarakan selama dua hari terakhir.(Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini