Sukses

Menko Sofyan Tak Cemas Pertalite Ganggu Konversi Gas

Untuk mendorong konversi BBM ke BBG, pemerintah akan menambah jumlah pipa-pipa gas kota.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengaku tak kawatir Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru yang akan dibuat dan dipasarkan oleh PT Pertamina (Persero) bakal mengganggu program konversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBM). Pasalnya, pemerintah telah memberikan sejumlah insentif untuk mendorong pemakaian gas.

"Koversi itu tugas pemerintah, bukan tugas Pertamina. Kami telah memberikan insentif untuk membikin pipa, stasiun bahan bakar gas, itu anggarannya besar di kementerian ESDM," kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat (17/4/2015).

Dia menjelaskan, untuk mendorong konversi BBM ke BBG, pemerintah akan menambah jumlah pipa-pipa gas kota. Sofyan menegaskan, program perluasan pipa-pipa sudah dilakukan oleh pemerintah.

"Sudah jalan tapi kan itu target untuk pembangunan dalam 5 tahun ke depan. Jadi pipa dan stasiun bahan bakar gas kemudian untuk mengurangi Elpiji rumah tangga sekarang ada program pemerintah untuk menyambung ke rumah-rumah, pipa gas kota," lanjutnya.

Sofyan juga mengaku tengah melakukan kajian terkait tarif gas. Hal itu mendorong konsumsi gas dalam negeri. "Kami melihat konsumsi gas dalam negeri akan meningkat bahkan kami sedang memikirkan soal tarif gas karena selama ini lebih menyenangkan di ekspor dibanding dari dalam negeri," ujarnya.

Sebelumnya, Pertamina berencana mengeluarkan produk bahan bakar minyak dengan oktan di antara Premium yang  beroktan 88 dan Pertamax beroktan 92. Harga BBM baru ini bakal lebih murah dari Pertamax.

Produk baru yang diberi nama Pertalite ini dikeluarkan untuk memberi pilihan masayarakat dalam mengkonsumsi BBM. "Kami masih lakukan persiapan-persiapan. Itu kan produk baru yang akan dikeluarkan oleh pemerintah. Kami masih melakukan konsolidasi internal dan cari timing yang tepat untuk launching," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro.

Wianda mengatakan, dengan Petralite Pertamina memiliki varian produk tanpa adanya subsidi dari pemerintah. "Kami ingin lebih banyak jual BBM yang secara komersil bisa dijual oleh Pertamina," kata dia.

Lebih lanjut, pihaknya mengungkapkan tidak khawatir akan distribusi lantaran Pertamina memiliki infrastruktur pendukung seperti terminal BBM dan mobil tangki minyak untuk menyalurkan BBM ini.

"Dari segi distribusi sudah siap, karena terminal-terminal BBM sudah ada, dan kita punya mobil tangki untuk lakukan itu. Tinggal lihat apakah ini diproduksi di kilang-kilang tertentu, nanti kita lihat lokasi produksinya,"tandasnya. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini