Sukses

Ini Alasan Pemerintah Turunkan Tarif Listrik

Harga ICP pada Januari 2015 tercatat sebesar US$ 45,3 per barel. Angka tersebut lebih rendah jika dibanding dengan periode sebelumnya

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menurunkan tarif dasar listrik pada awal Maret 2015. Penurunan tersebut dilakukan karena salah satu komponen yang menjadi dasar dalam parameter perhitungan tarif listrik juga mengalami penurunan.

Kepala Divisi Niaga PT PLN (Persero), Benny Marbun mengungkapkan, perhitungan tarif listrik di Indonesia menggunakan tiga paramaeter yaitu minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP), inflasi dan kurs dolar.

Benny pun menjabarkan, dalam perhitungannya, harga ICP pada Januari 2015 tercatat sebesar US$ 45,3 per barel. Angka tersebut lebih rendah jika dibanding dengan periode sebelumnya yang tercatat US$ 59,56 per barel.

Selain terjadi penurunan harga ICP, angka inflasi yang juga menjadi komponen perhitungan tarif listrik juga mengalami penurunan. inflasi pada Januari  2015 tercatat sebesar -0,24 persen atau terjadi deflasi. Sedangkan pada bulan sebelumnya angka inflasi mencapai 2,46 persen.

Oleh karena itu, meskipun ada pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar menjadi Rp 12.579 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp 12.438 per dolar AS, namun jika dikalkulasi tarif dasar listrik masih bisa turun.

Dalam hitungan Benny, dari penurunan ICP, inflasi yang rendah dan pelemahan rupiah, maka Tarif Tenaga Listrik (TTL) Maret bisa lebih rendah ketimbang TTL Pebruari. "Perhitungan penetapan tarif penyesuaian Maret 2015 menggunakan variabel makro bulan Januari 2015," kata Benny, di Jakarta, Senin (2/3/2015).

"Tarif listrik yang sudah mengikuti tarif penyesuaian tersebut akan diterapkan untuk pemakaian listrik Maret 2015 masih mengalami penurunan," pungkasnya.

Seperti yang dikutip dari situs resmi PLN, di Jakarta, Senin (2/3/2015), berikut daftar tarif listrik Maret 2015:

  1. Golongan R-1 dengan daya 1300 Volt Amper (VA) Rp 1352 per Kilo Watt our (KWh), jika dibandingkan dengan TTL Pebruari tetap.
  2. Golongan R1 dengan daya 2200 VA Rp 1352 per KWh, jika dibandingkan dengan TTL Peruari tetap.
  3. Golongan  R2 dengan daya 3500 VA - 5500 VA. Rp 1426, 58 per KWh, mengalami  penurunan dibandingkan TTL Pebruari Rp 1468,25.
  4. Golongan R3 dengan daya 6600 VA ke atas Rp 1426, 58 Per Kwh, mengalami  penurunan dibandingkan TTL Pebruari Rp 1468,25.
  5. Golongan B2 dengan 6600 VA - 200 Kilo VA (KVA) Rp 6. 1426,58 per KWh mengalami  penurunan dibandingkan TTL Pebruari Rp 1468,25.
  6. Golongan B3 dengan daya diatas 200 KVA Rp 1027,16. Per KWh. Turun dari TTL Pebruari Rp 1057,17 per KWh.
  7. Golongan I-3 dengan diatas 200 KVA Rp 1.027,16 per KWh. Turun dari TTL Pebruari Rp 1057,17 per KWh.
  8. Golongan I-4 dengan daya 30 ribu KVA ke atas Rp 965 per KWh, Turun dari TTL Pebruari Rp 993,19 per KWh.
  9. Golongan P-1 dengan daya 6600 VA - 200 KVA Rp 1426,58 KHh, naik dari TTL Pebruari Rp 1468,25 per KWh.
  10. Golongan  P-2 dengan daya diatas 200 KVA Rp 1,027,16 KWh. Turun dari TTL Pebruari Rp 1057,17 per KWh.
  11. Golongan P3 dengan daya Rp 1426,58 per KWh. Turun dari TTL Pebruari Rp 1468,25 per KWh.

Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.