Sukses

Pemerintah Gandeng Malaysia dan Singapura Cari Pesawat AirAsia

Pemerintah juga melibatkan nelayan lokal untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501, dan pencarian pesawat ini di bawah Badan SAR Nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah juga menggandeng negara lain sebagai upaya mengintensifkan pencarian terhadap pesawat penumpang AirAsia berkode nomor penerbangan QZ8501 dari Surabaya-Singapura yang hilang kontak pada Minggu 28 Desember 2014.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo mengatakan, negara yang terlibat dalam upaya pencarian ini antara lain Malaysia dan Singapura yang turut mengerahkan kapal militernya.

"Antara lain Malaysia menyiapkan 3 kapal korvet antara lain, KD Kapal Diraja Lekeu, Kapal Diraja Lekir, dan Kapal Diraja Pahang. Singapura mengirim satu freegate dan satu korvet dan satu landing LVD," ujar Indroyono di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (29/12/2014).

Sedangkan, Indonesia mengirim KRI Bung Tomo dan KRI Yos Sudarso dan tiga korvet KRI Sultan Hasanudin, KRI Simaputra, KRI Patimura, satu kapal patroli todak, LPD Banda Aceh, satu kapal penyapu ranjau KRI Pulau Rengat. Selain itu, ada dua pesawat kapal patroli maritim CN235, satu pesawat kasa 212, dua helikopter bel, tiga tim Detasement Jalamangkara Dack Operation dengan perahu karet, satu tim pasukan katak, satu tim penyelam.

"Ini dari Angkatan Laut. Ini laporan terakhir dari KASD," lanjutnya.

Tim dari Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) juga mengerahkan kapal riset Najaya dan juga akan diminta kapal riset dari LIPI yang memiliki kemampuan mendeteksi keberadaan benda di bawah laut.

"Dua-duanya memiliki punya ekosaunder dan saidkinsonar. Sudah pengalaman menemukan kapal bahu gajah yang tenggelam di Selat Sunda, temukan pesawat Adam Air yang tenggelam di Selat Makassar pada 2007, temukan KM Gurita 1996 di Teluk Sabang. Jadi semangat kita kerahkan sesuai arahan presiden," jelasnya.

Menurut Indroyono, upaya pencarian ini berada di bawah koordinasi Badan SAR Nasional (Basarnas). Selain itu, nelayan lokal juga akan diberdayakan guna membantu pencarian pesawat AirAsia QZ8501.

"Kita bergerak terus dibawah koordinasi Basarnas. Kalau radar udara yang sekarang ada, Ditjen Perhubungan Udara dan TNI AU sudah koordinasi. Masalah radar pesawat dari Surabaya menit per menit terpantau terus tapi begitu hilang kita cari radius. Sekarang sedang diperluas ke titik yang tepat dan melibatkan nelayan lokal juga," tandasnya. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini