Sukses

Punya 127 Gunung Berapi, RI Kalah dari China dalam Geopark

Menteri ESDM, Jero Wacik mendorong pengembangan geopark yang merupakan kawasan terpadu dengan warisan geologi di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia memiliki 127 gunung berapi namun hanya satu kawasan gunung berapi yang diakui sebagai Geopark Internasional. Kawasan yang diakui sebagai geopark internasional ini masih kalah dibandingkan China yang sudah memiliki geopark yang diakui internasional.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik mengatakan, dari enam geopark yang diakui di dunia yaitu Geopark Batur di Bali. Kawasan ini resmi diakui oleh Organisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (Unesco) pada 2012. Geopark merupakan kawasan terpadu dengan warisan geologi.

"Satu geopark sudah diakui Unesco. Kami punya enam antara lain Batur, Merangin, Gunung Sewu Pacitan, Rinjani, Toba dan Raja Ampat," kata Jero, saat membuka rapat koordinasi gubernur/bupati dari kawasan geopark, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (14/5/2014).

Jero menceritakan, ide awal mendaftarkan geopark ke Unesco saat mengunjungi Bulilin, China bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2006. Ketika itu ia masih menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dari kunjungan itu, ia mendapat inspirasi membuat geopark di Indonesia.

"Kondisi berubah 2006, saya bersama presiden ke Bulilin China, saya banyak bertanya, saya dapat ilmu, saya tanya apa Guilin itu kawasan geopark, ada sungai, ada kars. Kalau di sana kita jadi wisatawan mancanegara kagum," papar Jero.

Ia menambahkan, China memiliki 21 geopark standar internasional, sementara Indonesia yang memiliki 127 gunung berapi, ketika itu belum memiliki geopark

"Saya tanya lagi berapa RRC punya 21 geopark internasional. Indonesia punya 127 gunung berapi, pas balik ke Indonesia Indonesia punya berapa? Nol, loh piye iki? Tertantanglah, di Kintamani bisa dijadikan geopark," tutur Jero.

Namun, menurut Jero, untuk mendaftarkan enam kawasan geopark bersertifikasi internasional tidak mudah. "Kami usulkan ke Unesco, setengah mati. Makanya Rinjani tidak lulus, Danau Toba hampir tidak lulus, karena bupatinya berkelahi. Di toba itu ada 7 kabupaten kalau belum dapat jangan ribut," ungkapnya. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini