Dude Harlino dari Bayaran Rp 15000 Sampai Gagal Casting

Dude Harlino kerap kali hilir mudik di layar kaca. Tak ayal, wajahnya pun banyak dikenal masyarakat karena perannya di banyak sinetron.

oleh Aditia Saputra diperbarui 20 Jan 2014, 17:30 WIB
Dude Harlino kerap kali hilir mudik di layar kaca. Tak ayal, wajahnya pun banyak dikenal masyarakat karena perannya di banyak sinetron dan juga film. Awal karir Dude adalah ketika dirinya masuk dalam sanggar Ananda di tahun 2002.

Dude adalah putra asli Minangkabau yang berasal dari Tanah Datar, Sumatera Barat. Lahir di Jakarta 2 Desember 1980, nama Dude konon diambil dari tanggal lahirnya.

"Dulu, saya belajar teater dan akting di Sanggar Ananda pada 2002. Setelah itu, saya mulai coba-coba ikut casting dari figuran kecil-kecilan, terus dapat peran kecil," kata Dude.

Foto dok. Liputan6.com


Dunia akting telah diakrabi pemuda berdarah Padang ini sejak kecil. Kesenangannya dalam akting ia asah sejak kanak-kanak. Beranjak remaja dan dewasa,  Dude terus aktif dalam dunia teater di sekolahnya dan universitas. Seni teater mengajarkan alumnus SMAN 36 Jakarta dan Universitas Indonesia itu memahami peran dan karakter yang berbeda-beda.

Dude mulai menantang dirinya dalam seni peran atas saran guru teaternya. Dari sini, Dude lalu aktif mendaftar di berbagai kasting sinetron. Pemuda yang menjadi finalis Abang Jakarta 2001 harus mengikuti kasting demi kasting selama satu tahun setengah sebelum akhirnya mendapat peran kecil dalam berbagai sinetron.

Kerikil dan batu sandungan dialami Dude dalam menjalani karirnya. Dude bahkan pernah mendapatkan honor belasan ribu saat menjalani karir profesionalnya.

Foto dok. Liputan6.com


"Tahun 2001, saya dapat Rp 15 ribu per hari. Jujur saja, saya nggak bisa menabung karena uang itu habis untuk ongkos dan makan. Malah kadang-kadang nombok kalau pulang malam untuk naik taksi. Tapi, semuanya saya jalani dengan bahagia. Lagipula sebenarnya saya menjadi figuran bukan mencari uang semata," ujar Dude.

Diakui oleh Dude jika apa yang dilakukannya ini merupakan caranya untuk mengasah aktingnya di dunia entertainmen. Dengan berperan sebagai figuran, Dude mengaku bisa mengetahui kondisi dunia syuting yang sebenarnya. "ya saya anggap sebagai proses belajar lah," katanya.

Dude pun sempat mengalami kesulitan dalam menjalani akting. Apalagi, dirinya juga sempat beberapa kali gagal mendapatkan peran setelah gagal dalam proses casting. Banyak sudah rumah produksi yang didatanginya, menolak untuk menerima kehadirannya.  
"Ada juga yang janji-janji mau menghubungi saya, tapi ditunggu-tunggu nggak ada kabar sama sekali. Saya merasa dahulu kesempatan juga kecil. Saya lalu berusaha belajar memahami akting yang sebenarnya," ujar alumnus Universitas Indonesia itu.

Foto dok. Liputan6.com


Dengan pengalaman-pengalaman sebagai figuran itulah yang membuat Dude kuat menjalani karirnya. Pasalnya, dirinya sudah banyak mendapatkan bekal di dunia entertainmen.

"Saya nggak berusaha minta diperlakukan spesial. Bahkan sampai sekarang di posisi seperti ini, saya nggak pernah memaksa untuk dihargai dan diperlakukan istimewa karena pada dasarnya orang akan memperlakukan kita sesuai kapasitas," ujarnya.

Beberapa sinetron pun dibintangi Dude, di antaranya, Janji Hati 2, Tersanjung 2, bidadari 1, Kalau Cinta Jangan Marah dan masih banyak lagi. Beberapa film juga dibintanginya antara lain, Tusuk jelangkung, dan lainnya.

Foto dok. Liputan6.com


Dude mulai benar-benar dikenal publik sekitar tahun 2005 setelah membintangi film Di Sini Ada Setan. Dan berkat sinetron unggulan yang dimainkan untuk pertama kalinya, Dude masuk dalam Nominasi Panasonic Gobel Awards 2007 dan keluar sebagai pemenang sebagai Aktor Terfavorit Panasonic Gobel Awards 2007.

Pria yang memiliki tinggi badan 178 cm ini, juga membintangi beberapa film seperti Gue Kapok Jatuh Cinta dan Di Sini Ada Setan (The Movie). Pria ini turut meramaikan jagat sinetron di layar kaca Indonesia, seperti Di Sini Ada Setan, Ada Apa Denganmu, Cincin, Intan, Aisyah, Cahaya dan pada tahun 2009 semakin melejit namanya dengan sinetron Nikita bersama Nikita Willy dan Jonas Rivanno, Manohara bersama Manohara, dan Doa dan Karunia.(Adt)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya