Capres-Cawapres Diminta Tak Menggunakan Fasilitas TNI

Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto meminta capres dan cawapres tidak menggunakan fasilitas TNI. Dalam pelaksanaan pemilu presiden, TNI akan memberlakukan garis komando untuk menjaga netralitas.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Jun 2004, 05:00 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto meminta calon presiden dan calon wakil presiden tak menggunakan fasilitas TNI sebagai sarana kampanye. &quotSaya tidak ingin ada fasilitas TNI yang digunakan untuk kampanye,&quot tegas Endriartono di hadapan panglima daerah militer se-Indonesia di Jakarta, Senin (31/5) malam. Endriartono juga meminta seluruh prajurit menjaga netralitas selama kampanye dan pemilu presiden, di antaranya dengan tak menggunakan hak pilih dalam pemilu presiden. Endriartono mengungkapkan, dalam pelaksanaan pemilu presiden, TNI akan memberlakukan garis komando guna menjaga netralitas. Konsekuensi bagi prajurit yang melanggar akan dikenakan sanksi. Sementara dikesempatan terpisah, Polri sudah menyiagakan pasukan pengaman pemilihan presiden dan wapres. Sekitar 200 ribu personel akan diterjunkan di seluruh Indonesia, termasuk di daerah rawan konflik. Khusus di Jakarta, 12 ribu polisi telah disiapkan untuk mengamankan Ibu Kota [baca: Polri Siap Mengamankan Kampanye Pilpres].(ICH/Olivia Rosalia dan Gatot Budi Santoso)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya