Kim Jong-un Beber Alasan Eksekusi Pamannya Sendiri dan Ancam AS

Ini adalah pertama kalinya Kim Jong-un secara terbuka mengkritik pamannya yang ia jatuhkan dengan cara menyakitkan.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 01 Jan 2014, 10:41 WIB
Jang Song-Thaek telah dieksekusi mati  12 Desember 2013. Paman penguasa muda Korea Utara Kim Jong-un itu bahkan telah dihapus dalam segala dokumen dan dokumenter. 'Diuapkan' dari sejarah, dianggap tidak pernah ada.

Dalam pernyataan publik pertamanya terkait eksekusi Jang, Kim Jong-un menyebut tentang "penghapusan kotoran faksionalis".

Pesan Tahun Baru Kim Jong-un yang disiarkan di televisi negara, ia berkata bahwa 'tindakan tegas' itu telah memperkuat kesatuan negara 100 kali lipat.

"Keputusan yang tepat waktu dan akurat untuk menyingkirkan elemen anti-partai dan antirevolusioner telah memperkuat solidaritas dalam partai," kata Kim Jong-un menuduh Jang berusaha membangun kekuatan sendiri di partai berkuasa, seperti dikutip BBC, Rabu (1/1/2014).

Sebelumnya, Korut mengumumkan pada 13 Desember 2013 bahwa mereka telah mengeksekusi Jang Song-Thaek, setelah ia terbukti bersalah melakukan "aksi pengkhianatan".

Jang adalah suami bibi Kim Jong-un sekaligus adik kandung 'Dear Leader', Kim Jong-il. Jang diyakini menjadi mentor politik keponakannya saat menggantikan ayahnya pada 2011.

Meski dipandang sebagai orang paling berkuasa di Korut, Jang dipermalukan dengan digiring keluar dari rapat khusus partai oleh tentara. Ia juga dilucuti dari segala gelar dan jabatan.

Ini adalah pertama kalinya Kim secara terbuka mengkritik pamannya yang ia jatuhkan dengan cara menyakitkan.

Kantor berita Korut KCNA mengabarkan, dalam persidangan di pengadilan militer, Jang telah mengaku bersalah berusaha menggulingkan negara. Karena itu ia segera dieksekusi.

Di sisi lain, para analis mengajukan teori bahwa kejatuhan Jang adalah karena ia terang-terangan menjadi pengagum reformasi ekonomi ala China. Yang dianggap tak cocok untuk negeri paling menutup diri dan rakyatnya di muka Bumi: Korut.

Mengancam AS

Tak hanya bicara soal eksekusi pamannya, Kim Jong-un juga mengatakan bahwa Semenanjung Korea akan  mengalami "bencana nuklir besar-besaran" jika perang sampai terjadi. Tak lupa, ia mengancam, AS tak akan aman.

"Jika perang pecah lagi di sini, itu akan membawa bencana nuklir besar-besaran dan AS tidak akan aman," kata Kim dalam pesan Tahun Barunya, seperti dimuat situs NDTV.

"Kita dihadapkan dengan situasi berbahaya di mana bentrokan militer yang disengaja, sekecil apapun, dapat menyebabkan perang habis-habisan," kata dia. (Ein/Yus)

Baca juga;

`Pesan Natal` Kim Jong-un: Bersiap untuk Perang!

`Pembersihan`, Tentara Korut Buru Keluarga Paman Kim Jong-un

Horor Kamp Tahanan Korut: Tahanan Gali Kubur Sendiri, Diperkosa

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya