Pengamat: Ratu Tatu, `Simalakama` Golkar

Golkar jangan sampai terjebak dalam proses mekanisme pemilihan yang memenangkan Wakil Bupati Serang itu.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 28 Des 2013, 17:25 WIB
Ratu Tatu Chasanah, adik kandung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah terpilih dalam Musyawarah Daerah Luar Bisa (Musdalub) untuk menjadi Ketua Golkar Banten, DPD I. Kemenangan 'Dinasti Ratu Atut' dinilai ancaman bagi Golkar.

"Namun terpilihnya Ratu Tatu bisa mengancam basis Golkar di Banten sebagai salah satu kekuatan Golkar di Jawa. Seperti simalakama buat Golkar," kata Direktur Eksekutif Political Communication Institute Heri Budianto kepada Liputan6.com, Sabtu (28/12/2013).

Heri akui, Ratu Tatu terpilih dalam mekanisme yang demokratis di dalam internal Golkar Banten. Tetapi, Golkar jangan sampai terjebak dalam proses mekanisme pemilihan yang memenangkan Wakil Bupati Serang itu.

"Golkar jangan terjebak pada pembiaran Klan Atut terus menancap dengan dalih demokratis," ujar pengamat politik dari Universitas Mercu Buana ini.

Bagi Heri, ini peringatan bagi Golkar. Sebab struktural Golkar Banten dan DPP dinilai tidak peka terhadp aspirasi warga Banten yang menolak 'Klan' Atut. Apalagi banyak warga yang merasakan suka cita saat Ratu Atut ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Mestinya elite Golkar tingkat pusat tidak membiarkan ini. Musdalub mestinya tidak dibiarkan berjalan tanpa melihat realitas politik di masyarakat. Memang mekanismenya demokratis terpilihnya Ratu Tatu, namun ini menandakan sense of politic reality diabaikan," jelas Heri. (Ism)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya