Harga Terus Naik, Pedagang Malas Jualan Jengkol

Rata-rata kenaikan jengkol mencapai Rp 2.000 per kilogram setiap harinya di pasar.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Nov 2013, 11:53 WIB
Harga jengkol di pasaran naik sejak sepekan lalu. Rata-rata kenaikan sayuran buah yang biasanya dimasak semur atau balado ini naik hingga Rp 2.000 per kilogram(kg)  per hari.

Kondisi ini membuat beberapa pedagang sayuran memutuskan sementara waktu  tidak menjual buah sayuran tersebut.

Yuni (34), pedagang sayuran di PD Pasar Jaya Buncit, Jakarta Selatan menuturkan, harga jengkol saat ini sudah mencapai Rp 30 ribu per kg. Padahal pekan lalu harganya hanya Rp 17 ribu per kg.

"Jengkol harganya naik lagi. Minggu lalu cuma Rp 17 ribu per kg, terus naik jadi Rp 24 ribu per kg. Awal minggu ini naik lagi jadi Rp 28 ribu per kg sekarang malah Rp 30 ribu per kg," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (8/11/2013).

Yuni mengaku tidak tahu secara pasti penyebab kenaikan harga jengkol dalam 2 minggu ini. Namun kemungkinan dikarenakan kurangnya pasokan dari Pasar Induk Kramat Jati sebagai salah satu pusat penjualan sayuran, buah-buahan dan bahan kebutuhan bahan pokok di wilayah Jakarta.

"Kan kebanyakan pedagang itu ambilnya dari Pasar Kramat Jati. Jadi kalau di sana lagi kosong atau sedikit, ya harganya naik, kalau lagi banyak harganya turun. Sekarang saya lagi kosong ditempat saya," tutur dia.

Hal senada diungkapkan Suyati (57), salah satu padagang sayuran di pasar yang sama. Dia bahkan mengaku karena kenaikan harga ini, sejak 2 hari lalu tidak menjual jengkol.

Dia baru akan memasok lagi bila harganya sudah turun. "Saya juga lagi tidak jual, harganya lagi mahal. Kalau dijual tapi harganya tinggi, yang beli juga sedikit, jadi mending ditahan dulu saja, tunggu sampai harganya turun lagi," tandas dia. (Dny/Nur/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya