Malala Yousafzai, gadis Pakistan berusia 16 tahun menjadi salah satu orang yang beruntung. Ia masih hidup setelah terkena tembakan di kepala oleh kelompok Taliban.
Setelah siuman dari luka tembak, Malala kembali mengibarkan pemikirannya dengan menjadi aktivits wanita. Ia menulis buku berjudul "I am Malala" dan bersuara di PBB, Malala semakin dikenal sebagai pegiat perdamaian melawan terorisme.
Namun petaka tengah mengancamnya. Taliban merencanakan skenario pembunuhan yang menargetkan Malala. Taliban geram atas tindak-tanduk Malala yang mereka sebut telah menyuarakan perlawanan kepada kelompok tersebut.
"Dia (Malala) bukan gadis pemberani. Kami menargetkan akan menyerangnya lagi kapanpun, setiap ada kesempatan," kata juru bicara Taliban, Shahidullah Shahid, seperti dimuat New York Post, Selasa (8/10/2013).
Pada Oktober 2012, Malala diserang Taliban di sebuah bus sekolah di dekat rumahnya dulu, di Pakistan, karena berbicara lantang tentang hak-hak gadis muda mendapatkan pendidikan.
Saat ini, gadis belia itu tinggal di Birmingham, Inggris, setelah menjalani perawatan berbulan-bulan dan sejumlah operasi untuk memulihkan tengkoraknya yang retak.
Pernyataan jubir Shahidullah Shahid itu merupakan tanggapan Taliban yang kedua kalinya. Sebelumnya komandan senior Taliban Adnan Rashid pernah mengirim surat ke Malala, pada Juli 2013.
Dalam suratnya, Adnan Rashid menyebut Malala menjadi target bukan karena ia mengadvokasi hak pendidikan bagi anak perempuan. Namun, karena kritik kerasnya terhadap Taliban.
"Taliban meyakini, kau sengaja menulis untuk melawan mereka, dan melakukan kampanye kotor untuk memfitnah usaha mereka untuk mendirikan sistem Islam di Lembah Swat. Dan tulisan-tulisanmu dianggap provokatif," demikian surat yang dikirim seorang sumber intelijen Pakistan, yang dilansir CNN, Kamis 18 Juli 2013.
"Kau telah mengatakan dalam pidatomu ... bahwa pena lebih tajam dari pedang. Jadi mereka menyerang "pedangmu", bukan buku atau sekolah." (Riz/Mut)
Taliban Incar Bunuh Malala, Gadis Belia yang Pernah Ditembak
Juru bicara Taliban, Shahidullah Shahid menyatakan pihaknya sedang mengincar Malala.
diperbarui 08 Okt 2013, 09:31 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pedagang Pasar Bisa Ajukan Kredit Pembelian Kios, Ini Syaratnya
10 Potret Lucu Kucing di Dalam Tas Kresek, Ekspresinya Bikin Kasihan
PSI Jaring Kandidat Bakal Cagub-Cawagub untuk Pilkada DKI Jakarta
Vidio Tunjuk Teguh Wicaksono Jadi Chief Marketing Officer Baru
Polusi Terus Meningkat, Kini Jakarta Jadi Kota dengan Kualitas Terburuk Ketiga di Dunia
Hadiah Juara Premier League 2023/2024, Manchester City dan Arsenal Diambang Juara
Jangan Mati-matian Dikejar, Rezeki Datang jika Amalkan Ini setelah Sholat Subuh Kata Buya Yahya
Top 3 News: Dulu Ditolak Mahfud Md, Pemerintah dan DPR Kini Setujui RUU MK
6 Fakta Menarik Gunung Gandangdewata di Sulawesi Barat, Dikenal Lewat Mitos Suara Gendang
Jangan Sampai Salah Pilih Teman! Kenali 4 Ciri Teman Sefrekuensi yang Bisa Jadi Sahabat Hidup
Terbaru, Ini 10 Negara Terkecil di Dunia dan Paling Sedikit Penduduknya
Bursa Saham Asia Dibuka di Zona Hijau, Nikkei Jepang Memimpin