Setelah berkeliling meninjau Waduk Pluit dan waduk Riario, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Gubernur DKI Jokowi singah ke warung tegal (warteg) untuk santap siang.
Saat santap siang di Warteg 21 milik Mak Ma'djen di Kawasan Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (5/10/2013), Megawati dan Jokowi nampak akrab dan saling bergurau. Megawati pun sempat menyeletuk kepada Jokowi, agar diasering makan di warteg. Biar gemuk!
"Yang penting kebersihan dijaga, airnya harus benar-benar bersih, dan sampah dibuang pada tempatnya," pesan Megawati kepada pemilik Warteg Ma'Djen.
Jokowi pun tak mau kalah sambil bergurau mengatakan, "Bu Mega sampai nambah dua kali".
Megawati pun tak mau kalah, "Dik Jokowi yang nambah dua kali. Jangan buka rahasia dapur dong", ujar Megawati sembari melempar senyum dan disambut canda tertawa dari orang-orang yang ada di sana.
Ditengah perbincangan Megawati dengan Jokowi, Megawati tak henti memberikan semangat kepada Jokowi untuk mengembangkan warung rakyat seperti warteg.
"Warung rakyat harus diberi kesempatan untuk tumbuh", ujar Megawati.
Megawati pun menjelaskan tentang sejarah keberadaan warteg. Bahwa keberadaan warteg sebenarnya dirintis sejak jaman Sultan Agung. Pada saat menyerang Batavia, Sultan Agung membangun suatu sistem logistik untk mendukung gerakan pasukannya.
"Salah satunya adalah warung sepert warteg itu sendiri", kata Megawati.
Wasekjend DPP PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan bahwa aksi makan siang di Warteg bersama Megawati dan Jokowi menindaklanjuti gerakan petani membangun kedaulatan pangan di Bantul, Yogyakarta pekan lalu.
"Pada saat menanam kedelai bersama petani, Ibu Megawati menyampaikan kepada Jokowi terhadap kenaikan berbagai kebutuhan pokok rakyat akibat impor dan korupsi", kata Hasto yang ikut mendampigi Megawati dan Jokowi tersebut.
Hasto menambahkan, Megawati menyampaikan harapannya, agar ditengah-tengah mahalnya kebutuhan pokok rakyat tersebut ada kecukupan makanan bergizi dengan harga terjangkau. Olehnya Megawati meminta kepada Jokowi untuk menjadi perhatian. (Ein)
Saat santap siang di Warteg 21 milik Mak Ma'djen di Kawasan Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (5/10/2013), Megawati dan Jokowi nampak akrab dan saling bergurau. Megawati pun sempat menyeletuk kepada Jokowi, agar diasering makan di warteg. Biar gemuk!
"Yang penting kebersihan dijaga, airnya harus benar-benar bersih, dan sampah dibuang pada tempatnya," pesan Megawati kepada pemilik Warteg Ma'Djen.
Jokowi pun tak mau kalah sambil bergurau mengatakan, "Bu Mega sampai nambah dua kali".
Megawati pun tak mau kalah, "Dik Jokowi yang nambah dua kali. Jangan buka rahasia dapur dong", ujar Megawati sembari melempar senyum dan disambut canda tertawa dari orang-orang yang ada di sana.
Ditengah perbincangan Megawati dengan Jokowi, Megawati tak henti memberikan semangat kepada Jokowi untuk mengembangkan warung rakyat seperti warteg.
"Warung rakyat harus diberi kesempatan untuk tumbuh", ujar Megawati.
Megawati pun menjelaskan tentang sejarah keberadaan warteg. Bahwa keberadaan warteg sebenarnya dirintis sejak jaman Sultan Agung. Pada saat menyerang Batavia, Sultan Agung membangun suatu sistem logistik untk mendukung gerakan pasukannya.
"Salah satunya adalah warung sepert warteg itu sendiri", kata Megawati.
Wasekjend DPP PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan bahwa aksi makan siang di Warteg bersama Megawati dan Jokowi menindaklanjuti gerakan petani membangun kedaulatan pangan di Bantul, Yogyakarta pekan lalu.
"Pada saat menanam kedelai bersama petani, Ibu Megawati menyampaikan kepada Jokowi terhadap kenaikan berbagai kebutuhan pokok rakyat akibat impor dan korupsi", kata Hasto yang ikut mendampigi Megawati dan Jokowi tersebut.
Hasto menambahkan, Megawati menyampaikan harapannya, agar ditengah-tengah mahalnya kebutuhan pokok rakyat tersebut ada kecukupan makanan bergizi dengan harga terjangkau. Olehnya Megawati meminta kepada Jokowi untuk menjadi perhatian. (Ein)
