PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menargetkan penyaluran pembiayaan bisa mencapai Rp 2,5 triliun hingga akhir 2013.
"Untuk pembiayaan sendiri kami menargetkan Rp 2,5 triliun pada tahun ini," ujar Direktur Utama SMF Raharjo di Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Raharjo menjelaskan, kontrak pembiayaan yang telah terealisasi hingga saat ini telah mencapai Rp 1,198 triliun. Jumlah ini masih ditambahkan dengan hasil kerjasama bersama Bank Nagari untuk penyaluran pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) senilai Rp 50 miliar.
Hingga saat ini, SMF sendiri telah melakukan kerjasama dengan sekitar 11 perbankan dan 3 lembaga pembiayaan. Diharapkan akan lebih banyak lagi bank dan lembaga pembiayaan yang melakukan kerjasama.
"Untuk berapa banyak kerjasama kami dengan bank daerah pada tahun ini, kami tidak memilik target khusus, namun pada tahun ini BPD (bank pembangunan daerah) menjadi fokus kami kedepan karena melihat banyaknya bank yang sudah menyalurkan KPR serta ada yang baru mulai, ini potensi yang bagus," kata dia.
Raharjo mengaku optimistis dengan pencapaian target tersebut, karena dia yakin dengan kondisi perekonomian yang mulai stabil.
"Ini mudah-mudahan bisa tercapai. Namun saya tetap optimis meskipun kemarin pasar kemrin tidak stabil. Tetapi saya melihat sudah mulai stabil sehingga kami harapkan bisa mengejar target pada semester kedua ini," tandasnya. (Dny/Nur)
"Untuk pembiayaan sendiri kami menargetkan Rp 2,5 triliun pada tahun ini," ujar Direktur Utama SMF Raharjo di Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Raharjo menjelaskan, kontrak pembiayaan yang telah terealisasi hingga saat ini telah mencapai Rp 1,198 triliun. Jumlah ini masih ditambahkan dengan hasil kerjasama bersama Bank Nagari untuk penyaluran pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) senilai Rp 50 miliar.
Hingga saat ini, SMF sendiri telah melakukan kerjasama dengan sekitar 11 perbankan dan 3 lembaga pembiayaan. Diharapkan akan lebih banyak lagi bank dan lembaga pembiayaan yang melakukan kerjasama.
"Untuk berapa banyak kerjasama kami dengan bank daerah pada tahun ini, kami tidak memilik target khusus, namun pada tahun ini BPD (bank pembangunan daerah) menjadi fokus kami kedepan karena melihat banyaknya bank yang sudah menyalurkan KPR serta ada yang baru mulai, ini potensi yang bagus," kata dia.
Raharjo mengaku optimistis dengan pencapaian target tersebut, karena dia yakin dengan kondisi perekonomian yang mulai stabil.
"Ini mudah-mudahan bisa tercapai. Namun saya tetap optimis meskipun kemarin pasar kemrin tidak stabil. Tetapi saya melihat sudah mulai stabil sehingga kami harapkan bisa mengejar target pada semester kedua ini," tandasnya. (Dny/Nur)
