Ditolak Jadi Ketua Komisi III, Ruhut: Jangan Sok Idealis!

Si 'Poltak' pun kini jengah mendengar penolakan demi penolakan dari rekan-rekannya itu.

oleh Riski Adam diperbarui 20 Sep 2013, 19:23 WIB
Pro dan kontra tak henti-hentinya mengiringi langkah Ruhut Sitompul untuk menduduki kursi Ketua Komisi III DPR. Sebagian besar anggota Komisi III DPR menolak langkah Fraksi Demokrat yang menunjuk Ruhut untuk menggantikan Gede Pasek Suardika.

Si 'Poltak' pun kini jengah mendengar penolakan demi penolakan dari rekan-rekannya itu. Termasuk langkah mereka untuk melakukan lobi ke Komisi Yudisial (KY).

"Mereka terusik dengan aku menjadi ketua komisi. Udah capek aku dengarnya. Kebayang kan kalau aku ketua," kata Ruhut kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (20/9/2013).

Ruhut pun mengaitkan penolakan rekan-rekannya dengan pengakuan Wakil Ketua Komisi Yudisial (KY) Imam Anshori yang menguak praktik percobaan suap dalam seleksi calon hakim agung (CHA) oleh anggota dewan. Toh mereka ternyata tak lebih baik dari Ruhut.

"Kalau KY ngomong begitu. Bilang dong, biar malu mereka-mereka yang menolak aku. Jangan sok idealis," pungkas Ruhut.

Sebelumnya, Imam mengakui ada praktik percobaan suap dalam seleksi calon hakim agung. Imam mengaku kerap mendapat telepon dari para anggota dewan yang meminta calon tertentu diloloskan dalam seleksi awal calon hakim agung di KY. Anggota Dewan bahkan sempat menjanjikan imbalan sebesar Rp 1,4 miliar jika calon tersebut lolos.

"Memang sempat marah-marah orang DPR walau tentu saja tidak marah ke saya. KY dikatakan tidak mampu. Lalu, DPR menunda uji kelayakan dan kepatutan," ucap Imam. (Ndy/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya