Aksi penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini berondongan peluru bukan menyusur di tempat biasa, tapi markas militer yang identik dengan kemanan ekstra ketat.
Pelakunya, Aaron Alexis, menembakkan senjata laras panjang ke arah pegawai di kafetaria dan di lorong bangunan. Aparat yang berada di lokasi pun langsung menghadang. Hingga terjadilah baku tembak.
Akibat peristiwa ini, 13 orang tewas dan 12 lainnya terluka. Salah satu korban tewas adalah Alexis. Ia tewas saat baku tembak dengan polisi. 1 Pelaku lainnya belum tertangkap.
Apa motif dari penembakan tersebut? Masih belum jelas. Biro Investigasi Amerika Serikat (FBI) tengah mencari tahu asal muasal dan pergerakan Alexis sebelum melancarkan aksinya.
Yang pasti, Alexis diketahui sebagai seorang mantan perwira rendah kelas 3 yang bertugas penuh waktu pada 2007 hingga 2011. Sekretaris Angkatan Laut AS Ray Mabus mengatakan kepada CNN bahwa Alexis ditempatkan pada bagian teknologi informasi.
Seorang detektif yang tak disebutkan namanya mengungkap, Alexis pernah menjadi anggota tim penyelamat korban dalam tragedi WTC 9/11.
Namun, ia pernah mengidap Post-Traumatic Stress Disorder atau trauma berat. "Ia juga pernah mengalami trauma berat tentang masa lalunya," ungkap detektif tersebut, seperti dimuat News.com.au, Selasa (17/9/2013).
Sebelumnya Alexis juga pernah melepas tembakan di jalanan Seattle. Tapi ia mengaku tak ingat telah melakukan hal tersebut. Atas penembakan di jalan itu, alih-alih menjelaskan aksinya, ia malah mengaku marah besar karena pekerja kontruksi rekannya tidak menghormati dirinya.
Insiden penembakan juga pernah terjadi apartemennya di Ft Worth pada September 2010. Tetangga di apartemen mengungkap, Alexis pernah melesatkan peluru di kamar apartemen hingga menembus lantai kamar tetangga.
Tapi Alexis mengaku tak sengaja menembakkan pistolnya. Saat itu, dirinya sedang bersih-bersih apartemen. Akibat insiden ini, ia dipecat dan senjatanya ditahan. Alexis diduga kuat balas dendam karena dikeluarkan dari militer.
Saksi mata mengatakan, Alexis dan 1 pelaku lain memberondongkan tembakan ke arah pegawai di kafetaria dan di lorong bangunan.
Presiden Barack Obama memerintahkan Gedung Putih dan Capitol Hill memasang bendera setengah tiang. Dia mengatakan turut berduka terhadap "penembakan massal yang terjadi lagi" dan mengutuk tindakan tersebut sebagai "aksi yang pengecut". (Riz/Yus)
Dari `Pahlawan` Tragedi 9/11 Jadi Penembak Brutal Markas Militer
Penembak brutal markas militer Angkatan Laut AS ini ternyata pernah menjadi relawan penyelamat korban Tragedi WTC 9/11.
diperbarui 17 Sep 2013, 11:09 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Di Hannover Messe 2024, Otorita IKN Terima Surat Minat Investasi dari Australia dan Yogyakarta
Bukalapak Kantongi Pendapatan Rp 1,16 Triliun, Tumbuh 16% pada Kuartal I 2024
Hasil Olah TKP, Ini Barang Bukti yang Ditemukan Polisi di Kasus Brigadir RAT Tewas Bunuh Diri
VIDEO: Mobil Patroli Polantas Tabrak Rumah Makan di Bolaang Mongondow
Cerita Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran dengan Kerugian Diprediksi Rp224 Juta
APJATEL Berharap Layanan Internet Satelit Starlink Cakup Wilayah Sub-Urban Indonesia
Di Balik Manfaat Dahsyat Berpuasa 'Senin Kamis' untuk Kesehatan
Saksikan Sinetron Tertawan Hati Episode Senin 29 April 2024 Pukul 20:00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Cek 10 Lokasi Nobar Semifinal Indonesia vs Uzbekistan di Kota Bandung: dari Kafe, Taman Kota, hingga Halaman Kantor
VIDEO: Momen Akrab Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Calon PM Singapura Lawrence Wong
Tantang Bayern Munchen di Semifinal Liga Champions, Real Madrid Tak Bisa Diperkuat Trio Andalannya
Garuda Indonesia Buka Penerbangan Manado-Denpasar PP Mulai 3 Mei 2024