Tersangka kedua bomber Boston Dzhokhar Tsarnaev tengah menjalani proses hukum. Pria 20 tahun ini mendekam di balik jeruji penjara. Sementara namanya kian meroket setelah beberapa foto penangkapannya disebar fotografer polisi Boston, Amerika Serikat, Sersan Sean Murphy
Alih-alih mendapat apresiasi, Murphy mendapat sanksi dari kepolisian. Ia dinilai melanggar tata tertib kepolisian karena tak berwenang menyebar foto tersebut. Foto-foto yang disebarnya disebut-sebut bisa mengganggu penyelidikan.
Murphy diskors selama beberapa hari dan dilarang tampil di muka publik sebagai polisi hingga penyelidikan internal terkait penyebaran fotonya selesai.
Petinggi Kepolisian Boston Kolonel Timothy Alben mengatakan, Murphy hanya dikenai hukuman atas tindakan indisipliner. Ia tidak akan dipecat. "Sersan Murphy tak akan diberhentikan," kata Timothy, seperti dimuat News.com.au, Rabu (24/7/2013).
Gambar yang diambil Murphy itu dipublikasikan Boston Magazine pada Kamis 18 Juli sore. Dalam foto, Dzhokhar terlihat muncul dari perahu tempatnya bersembunyi dengan moncong senapan mengarah padanya. Seorang fotografer polisi mengatakan, "Itu adalah gambaran nyata bomber Boston".
Dzhokhar juga tampak terpojok, wajahnya berlumuran darah, sinar laser dari senapan penembak jitu terlihat jelas di dahinya yang pucat. Ia juga terlihat menarik kemejanya, diduga untuk menunjukkan, tak ada senjata di baliknya. Dalam foto lain, ia terlihat merosot di bibir perahu, lengannya yang berdarah terjuntai.
Bila polisi memutuskan penyebaran foto Dzhokhar merupakan kesalahan. Namun tidak demikian bagi sejumlah warga Boston. Masyarakat menilai pemuatan foto bomber Boston 'berdarah' itu perlu dan penting. Apalagi sebelumnya foto Dzhokhar muncul pada cover majalah Rolling Stone. Bak bintang musik rock. Khawatir justru menjadi idola remaja.
Alben menjelaskan, hukuman terhadap Murphy atas foto tersebut bukan berarti kepolisian tidak berempati kepada keluarga korban bom Boston. "Tidak berarti kami tidak bersimpati kepada keluarga yang kehilangan orang-orang tercintanya," ujarnya.
Dalam pernyataan yang menyertai penayangan foto itu, Murphy mengatakan, "Orang ini penjahat. Dan foto-foto ini adalah bomber Boston sejati. Bukan seorang yang pantas menjadi sampul majalah Rolling Stone." (Riz/Sss)
Sebar Foto Berdarah Bomber Boston, Sersan Murphy Dihukum
Dalam foto, Dzhokhar tampak terpojok, wajahnya berlumuran darah, sinar laser dari senapan sniper terlihat jelas di dahinya yang pucat.
diperbarui 24 Jul 2013, 09:08 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Otorita IKN Usul Tambahan Anggaran Rp 29,8 Triliun di 2025, Buat Apa Saja?
PSSI Cetuskan 3 Terobosan dalam Kongres: dari Liga 4 hingga Liga Perempuan yang Bergulir Selambat-lambatnya 2026
Pemain Timnas Jaga Optimisme dan Kebugaran Tubuh saat Bersua Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Data OJK: 67 Perusahaan Finansial Wajib Ganti Rugi Rp 68 Miliar
Hati-hati, Curi Kucing dan Anjing di 2 Negara Ini Bakal Dipenjara 5 Tahun
Pria Paruh Baya Tewas Tertabrak Kereta, KAI Daop 1 Sebut Korban Berada di Area Terlarang
Drama Korea My Friend’s Graduation Ceremony Tayang di Vidio, Berikut Sinopsisnya
Luhut Sebut Tindak OTT Korupsi Kampungan: Dulu Saya Di-Bully
Tak Bisa Nonton di GBK, Yuk Nobar Timnas Indonesia vs Filipina di Malamnya Bola
Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026, Pelatih Filipina Puji Setinggi Langit Timnas Indonesia
Kondisi Tidur Nyenyak Pengaruhi Risiko Demensia dan Alzheimer pada Usia Lanjut
Harga Gas Industri Perlu Dievaluasi, Kenapa?