Berjemur di Bawah Matahari Dapat Obati Penyakit Asma

Para ilmuwan telah menyarankan kepada seluruh penderita asma, untuk sering-sering menghabiskan waktu di bawah sinar matahari. Karena itu, dapat berdampak positif pada penyakitnya.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 21 Mei 2013, 10:15 WIB
Para ilmuwan telah menyarankan kepada seluruh penderita asma, untuk sering-sering menghabiskan waktu di bawah sinar matahari. Karena itu, dapat berdampak positif pada penyakitnya.

Sebuah kelompok peneliti dari Kings College, London, mengatakan rendahnya tingkat vitamin D, yang dapat dihasilkan tubuh dari sinar matahari, telah dikaitkan dengan memburuknya gejala asma.

Penelitian terbaru menunjukkan, vitamin dapat menenangkan sistem kekebalan tubuh yang over aktif pada tubuh si penderita asma. Namun, pengobatan pasien dengan vitamin D tersebut masih belum diuji.

Prof Catherine Hawrylowicz dan kelompoknya, meneliti dampak bahwa vitamin D memiliki satu bahan kimia dalam tubuh, yaitu interleukin-17, yang mana merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh, yang membantu untuk menangkal infeksi.

Seperti dilansir ZeeNews, Selasa (21/5/2013), bahan kimia tersebut dapat menyebabkan masalah ketika tingkatnya terlalu tinggi, yang sudah sangat terlima dalam asma. Dalam studi tersebut, kadar interleukin-17 dibawa turun oleh vitamin D, ketika ditambahkan dengan sampel darah yang diambil dari 28 orang pasien.

Uji klinis saat ini sedang dilakukan oleh para peneliti untuk melihat apakah menyerap sinar matahari dapat mengurangi gejala pasien atau tidak.

Penelitian ini sendiri telah dipublikasikan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology.

(Adt/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya