Didemo Ibu Bertelanjang Dada, Brimob Jaga Backhoe di Waduk Pluit

Warga di bantaran Waduk Pluit, Jakarta Utara, semakin sensitif terhadap mobil alat berat di sekitarnya karena khawatir penggusuran.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 13 Mei 2013, 12:53 WIB
Warga di bantaran Waduk Pluit, Jakarta Utara, semakin sensitif terhadap alat berat di sekitarnya. Mereka melakukan sweeping terhadap mobil alat berat yang berada di sekitar Waduk Pluit karena diduga akan dipakai untuk menggusur perumahan penduduk.

Namun, Lurah Pluit Yahya Tutang mengatakan alat-alat berat bukan untuk penggusuran, melainkan untuk mengeruk lumpur waduk. "Kami sudah jelaskan baik-baik, mereka tidak tahu kalau kami melakukan pengerukan lumpur," kata Yahya Tutang saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Senin (13/5/2013).

Pada Minggu 12 Mei, warga di bantaran Waduk Pluit melakukan sweeping terhadap sejumlah alat berat di Waduk Pluit. Setidaknya ada 8 backhoe (mobil beralat pengeruk lumpur) di sekitar Waduk Pluit.

Dalam aksi Minggu kemarin, tiba-tiba seorang perempuan nekat bertelanjang dada sebagai bentuk penolakan terhadap rencana penggusuran. Bahkan, aksi tersebut juga diikuti beberapa warga lain dengan cara menghalangi alat berat yang sedang mengeruk Waduk Pluit.

Meski mendapat penolakan dari warga, kata Yahya, alat-alat berat itu tetap ditempatkan di Waduk Pluit untuk mengeruk lumpur. "Ya tidak apa-apa, kami jalan terus, tugas harus diselesaikan," tutur Yahya.

Sementara itu, di lokasi penggusuran Muara Baru, terlihat puluhan anggota Brimob berjaga-jaga. Para polisi itu diminta oleh pihak Kecamatan Penjaringan untuk mengamankan jalannya pengerukan lumpur Waduk Pluit.

"Kami melakukan penjagaan setelah pihak pemerintah terkait bersurat kepada kami meminta bantuan pengamanan. Di lokasi sebanyak 125 orang yang berasal dari Polsek Penjaringan dan Polres Jakut. Brimob sebanyak 80 orang," kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol M Iqbal.

Sementara, Camat Penjaringan Rusdiyanto mengakui surat yang dikirim ke Polres Jakarta Utara itu berisi permintaan bantuan pengamanan terkait proses penggusuran permukiman warga di bantaran Waduk Pluit. Pengusuran itu dilakukan untuk normalisasi waduk.

"Sejak dimulai penanganan pascabanjir. Kalau kami tidak meminta bantuan pengamanan kepolisian, maka kami pasti salah jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," ujar Rusdiyanto. (Eks/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya