Seorang guru SMK di Bekasi, Agus Martoyo menciptakan mesin yang membuat batik tulis semudah membuat batik cap. Dengan mesin bernama kelowong tersebut, batik tulis bisa dibuat lebih cepat dan lebih mudah.
Pantauan Liputan 6 SCTV, Senin (6/5/2013), Kota Bekasi, Jawa Barat, sekarang berkembang menjadi tempat produksi batik tulis. Hanya saja tidak seperti di tempat lain, batik tulis ala Kampung Kali Abang, Bekasi, ini bergantung pada mesin.
Untuk menghasilkan mesin batik tulis, pada 2011 Agus memadukan perangkat komputer desain grafis dengan mesin grafis. Berkat kelowong, pembeli bahkan bisa dengan mudah merancang sendiri motif batik tulis yang diinginkan. Agus kini diakui sebagai inovator di bidang produksi batik.
Sempat muncul kekhawatiran, mesin batik tulis memangkas ladang kerja pengrajin batik. Bagi Agus, justru sebaliknya. Walau pola dasarnya bisa dirancang dengan mesin, banyak bagian batik tulis tetap harus dikerjakan dengan tangan.
Agus kini menularkan cara berpikir kreatif kepada para siswanya. Agus berharap, Indonesia akan tetap jadi kiblat batik dunia. (Frd)
Pantauan Liputan 6 SCTV, Senin (6/5/2013), Kota Bekasi, Jawa Barat, sekarang berkembang menjadi tempat produksi batik tulis. Hanya saja tidak seperti di tempat lain, batik tulis ala Kampung Kali Abang, Bekasi, ini bergantung pada mesin.
Untuk menghasilkan mesin batik tulis, pada 2011 Agus memadukan perangkat komputer desain grafis dengan mesin grafis. Berkat kelowong, pembeli bahkan bisa dengan mudah merancang sendiri motif batik tulis yang diinginkan. Agus kini diakui sebagai inovator di bidang produksi batik.
Sempat muncul kekhawatiran, mesin batik tulis memangkas ladang kerja pengrajin batik. Bagi Agus, justru sebaliknya. Walau pola dasarnya bisa dirancang dengan mesin, banyak bagian batik tulis tetap harus dikerjakan dengan tangan.
Agus kini menularkan cara berpikir kreatif kepada para siswanya. Agus berharap, Indonesia akan tetap jadi kiblat batik dunia. (Frd)
