Pesan Politik Soal Sengkuni, Anas: Tokoh Wayang Itu Aset Bangsa

Beberapa waktu lalu mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sempat mengeluarkan pesan politik para sengkuni.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 04 Mei 2013, 14:40 WIB
Beberapa waktu lalu mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sempat mengeluarkan pesan politik para sengkuni ketika ditetapkan tersangka dalam kasus korupsi mega proyek pusat olahraga Hambalang oleh KPK.

Namun, Anas menilai pesan yang berkaitan dengan tokoh pewayangan itu semata-mata hanya untuk mempopulerkan tokoh pewayangan.

"Kenapa saya misalnya menggunakan tokoh wayang, karena saya sengaja mempopulerkan wayang karena itu aset bangsa," katanya di kediaman pribadinya di Jalan Teluk Semangka, Jakarta Timur, Sabtu (4/5/2013).

Atas pesan yang disampaikannya lewat tokoh pewayangan itu, kini tokoh wayang seperti sengkuni lebih dikenal di seluruh Indonesia.

"Karena itu semakin hilang di kamus anak-anak muda dan kamus politik juga hilang. Ketika saya menyampaikan tokoh sengkuni, ramai lagi dengan wayang. Sekarang di mana-mana sudah tahu tentang cerita wayang, dari Aceh hingga Papua sudah tahu semua tentang wayang," terangnya.

Menurut mantan Ketua Umum PB HMI itu, jika cerita Mahabarata itu merupakan dinamika politik yang mengajarkan tentang dinamika politik dan kekuasaan.

"Kalau secara konvensional belum tentu semua orang pada tahu kan tentang wayang. Itu khasanah budaya Indonesia. Hikmah yang bisa diambil. Bisa dari cerita-cerita wayang dan Mahabarata itu mengajarkan kita tentang dinamika politik dan kekuasaan. Jadi wayang bisa lebih populer dengan cara yang lain," ucap Anas. (Frd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya