Gubernur DKI Jakarta Jokowi menolak menandatangani surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) dalam proyek mass rapid transit (MRT). Pria bernama lengkap Joko Widodo itu mengaku enggan menandatangani surat tersebut karena hal itu bukanlah tugasnya, melainkan pimpinan PT MRT Jakarta sebagai pelaksana proyek pembangunan transportasi berbasis rel tersebut.
"Coba misalnya ada sebuah BUMN, apakah yang disuruh tanda tangan semua presiden? Ada berapa BUMN. Tiap proyek teken, masa semua kaya gitu. Ya ndak dong. Kemudian di sini ada di BUMD. Tapi teken semua tanggung jawab ini mutlaknya ada di gubernur. Ya enggak usah jadi gubernur, jadi dirut BUMD aja," cetus Jokowi di Balaikota, Jakarta, Senin (22/4/2013).
Jokowi menegaskan, kewenangan dan tanggung jawab penuh semestinya diberikan kepada pelaksana proyek tersebut, bukan kepada dirinya. "Ya iya dong. Tanggung jawab mutlak itu tahu enggak? Ya enak dong kalau yang teken saya. Apa-apa mutlak saya. Saya harus ngawasi tiap menit, tiap jam, kan enggak? Masa PT ngerjain yang disuruh teken gubernur, manajemen apa itu?," ujarnya.
Menurut mantan Walikota Solo itu, bila dirinya menandatangani SPTJM tersebut, maka ia khawatir pelaksana proyek tersebut akan lepas tanggung jawab begitu saja. Ia pun juga mengaku masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan selain mengawasi proyek berbiaya lebih dari Rp 15 triliun tersebut.
"Kalau saya tanda tangan, direksi buat seenaknya, terus saya harus tanggung jawab? Atau saya setiap hari hanya mengawasi mereka kerja. Kan enggak kaya gitu. Yah enggak kerja untuk pemerintahan nanti saya," tutur Jokowi.
SPTJM merupakan surat pernyataan yang disyaratkan oleh Kementerian Keuangan agar proyek tersebut dapat dilanjutkan. Dalam surat itu, Jokowi selaku Gubernur DKI Jakarta diminta untuk memberikan pernyataannya sebagai pengguna dana hibah untuk bertanggung jawab penuh atas penggunaan dana. (Riz)
Tolak Tanda Tangan SPTJM, Jokowi: Apakah Semua Diteken Presiden?
Gubernur DKI Jakarta Jokowi menolak menandatangani surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) dalam proyek mass rapid transit (MRT).
diperbarui 22 Apr 2013, 16:12 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
BYD Pamer Konsep Hatchback Listrik Ocean-M di Beijing
International Global Network Ajak Anak Muda Indonesia Ikut Simulasi Sidang PBB, Berikut Informasi Selengkapnya
Naturalisasi adalah Proses Hukum WNA Menjadi WNI, Pahami Prosedur dan Jenisnya
Cuaca Besok Selasa 30 April 2024: Pagi hingga Siang Berawan, Jakarta Bakal Hujan di Malam Hari
Jamkrindo Untung Rp 1,4 Triliun sepanjang 2023
Harga Bitcoin Maksimum Bakal Tembus Level Segini di 2024
Pemda Garut Gelar Nobar Laga Semifinal Indonesia U23 Vs Uzbekistan U23
Udara Jakarta Tak Sehat Bagi Kelompok Sensitif, Jadi Kota ke-12 Terburuk
Presiden Jokowi Tandatangani Pengesahan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta
Kalahkan Nottingham Forest, Manchester City Tempel Ketat Posisi Arsenal
Viral Toko Madura Dilarang Buka 24 Jam, Bupati Sumenep: Itu Tidak Berpihak Pada UMKM
Pentas Kontemplasi Mahakarya, 3 Maestro Kembalikan Popularitas Caping Kalo Kudus yang Diambang Punah