Kepala sekolah SMP Negeri di Batam, Kepulauan Riau, Herizon yang diduga mencabuli 14 siswi datang memenuhi panggilan polisi. Pelaku sebelumnya tidak bisa datang karena terganggu kesehatannya akibat mencoba bunuh diri dengan cara minum cairan racun serangga.
Pantauan Liputan 6 SCTV di Mapolresta Barelang, Sabtu (17/4/2013), Herizon yang datang untuk diperiksa pertama kali itu didampingi istrinya dan pengacara Abdul Kadir. Ia diperiksa penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Barelang.
Herizon tidak mau menjawab pertanyaan wartawan saat memasuki ruangan penyidik. Kondisi Herizon terlihat segar. Ia sesekali menutup wajah dan menghindari kamera media yang berupaya mengambil gambarnya.
Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Ponco juga tidak bersedia memberikan keterangan terkait status Herizon. Meski polisi sudah memeriksa 14 siswi yang diduga menjadi korban pencabulan horizon, Ponco menganjurkan agar menunggu hasil pemeriksaan polisi terhadap sang Kepsek SMP Negeri.
"Kita tunggu saja hasil pemeriksaan selesai," ujar Ponco singkat.(Adi)
Pantauan Liputan 6 SCTV di Mapolresta Barelang, Sabtu (17/4/2013), Herizon yang datang untuk diperiksa pertama kali itu didampingi istrinya dan pengacara Abdul Kadir. Ia diperiksa penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Barelang.
Herizon tidak mau menjawab pertanyaan wartawan saat memasuki ruangan penyidik. Kondisi Herizon terlihat segar. Ia sesekali menutup wajah dan menghindari kamera media yang berupaya mengambil gambarnya.
Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Ponco juga tidak bersedia memberikan keterangan terkait status Herizon. Meski polisi sudah memeriksa 14 siswi yang diduga menjadi korban pencabulan horizon, Ponco menganjurkan agar menunggu hasil pemeriksaan polisi terhadap sang Kepsek SMP Negeri.
"Kita tunggu saja hasil pemeriksaan selesai," ujar Ponco singkat.(Adi)
