PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Projo Ingatkan Sikap Gelora

Ketum Projo memastikan Prabowo akan mendengarkan aspirasi dari partai politik lain yang sudah lebih dulu bergabung di koalisi Indonesia Maju.

oleh Jonathan Pandapotan PurbaLizsa Egeham diperbarui 30 Apr 2024, 15:04 WIB
Presiden PKS Ahmad Syaikhu di aula DPTP PKS, Jakarta, Minggu (7/4/2024). (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi angkat bicara mengenai peluang bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dia menyebut keputusan bergabungnya PKS ke koalisi merupakan hak Prabowo selaku calon presiden terpilih.

"Mendengarkan aspirasi teman-teman di koalisi Indonesia Maju. Tunggu saja, itu haknya Pak Prabowo," kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Dia memastikan Prabowo akan mendengarkan aspirasi dari partai politik lain yang sudah lebih dulu bergabung di koalisi Indonesia Maju.

Termasuk, adanya penolakan dari Partai Gelora jika PKS masuk koalisi.

"Itu kan aspirasi juga (Partai Gelora menolak PKS), dan harus kita perhatikan dulu," ujar dia.

Budi sendiri tak khawatir PKS membawa visi perubahan apabila masuk ke koalisi Prabowo-Gibran. Pasalnya, selama ini Prabowo-Gibran selalu mengusung visi melanjutkan kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Kita enggak ada kekhawatiran, (masa) khawatir sesama anak bangsa. Cuma kan ada pertemuan-pertemuan politik lainnya yang harus kita perhatikan," tutur Budi.

2 dari 2 halaman

PKS Berharap Diajak Prabowo Gabung Koalisi

Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi mengapresiasi penetapan jadwal Pemilihan Presiden/Wakil Presiden dan Pemilihan Anggota Legislatif 2024. (Istimewa)

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi berharap partainya didatangi Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang, tidak hanya Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Nasdem.

"Permasalahannya adalah kita ingin kebersamaan setelah NasDem dan PKB didatangi, mungkin juga PKS pasti akan didatangi, kita berharap gitu toh," kata Aboe saat ditemui di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu 27 April 2024.

Menurut dia, internal partai akan memutuskan sikap PKS akan berada di dalam atau luar lingkaran pemerintah.

Selain keputusan internal, PKS juga berharap rencana itu disambut baik pemilik koalisi besar, yakni Prabowo.

"Ya kita dialoglah, masa main masuk aja, kayak diterima aja," kata Aboe.

Aboe meyakini keinginan PKS ini akan disambut baik Prabowo karena hubungan Ketua Umum Partai Gerindra itu dengan jajaran pengurus PKS terjalin baik.

Kedua belah pihak memang memiliki catatan hubungan baik karena PKS selalu menjadi pendukung setia Prabowo ketika bertarung pada Pilpres 2014 dan 2019.

Mengenai tidak adanya perwakilan Partai Gerindra yang datang pada acara halalbihalal sekaligus Milad PKS ke-22 pada Sabtu ini, Aboe memastikan hal tersebut bukan pertanda hubungan Prabowo dan PKS retak.

Aboe memastikan dalam waktu dekat akan mengatur pertemuan silaturahmi antara PKS dengan Prabowo.

Infografis PPP Buka Peluang Merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Infografis PPP Buka Peluang Merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya