Tak Mau Diusik, Manajer Manchester United Desak Sir Jim Ratcliffe Tak Ganggu Proses di Old Trafford

Menurut Ten Hag, program di Manchester United berada dalam arah yang baik, dan harus mengambil langkah selanjutnya bukan menghentikannya.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 05 Apr 2024, 11:00 WIB
Manajer Manchester United Erik ten Hag menyaksikan jalannya pertandingan Liga Inggris saat melawan Manchester City di Old Trafford, Minggu, 29 Oktober 2023. (Paul ELLIS / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Pelatih kepala Manchester United Erik ten Hag mendesak pemegang saham minoritas baru klub Sir Jim Ratcliffe untuk tidak mengganggu proses yang sedang dia terapkan di Old Trafford.

Sebelumnya, masa depan Ten Hag bersama Setan Merah terus dipertanyakan, dan diyakini bahwa Ratcliffe dan tim INEOS-nya sedang mempertimbangkan untuk melakukan perubahan di kursi manajer untuk musim 2024-25.

Man United bisa mengakhiri musim yang sulit dengan catatan sukses. Pasalnya, mereka masih berada di semifinal Piala FA dan masih memiliki peluang kecil untuk lolos ke Liga Champions musim depan.

Namun, Ten Hag belum secara terbuka didukung oleh Ratcliffe. Bersamaan dengan itu, sosok bos Inggris Gareth Southgate dan mantan manajer Chelsea Graham Potter sedang dikaitkan dengan peran tersebut.

Berbicara dalam konferensi pers menjelang pertandingan melawan Chelsea, pelatih asal Belanda itu mendesak Ratcliffe untuk bersabar dalam “proses” di klub.

2 dari 4 halaman

Jabatan Ten Hag di Manchester United Belum Aman

Pelatih Kepala Manchester United, Erik Ten Hag (tengah) berbicara dengan Bruno Fernandes (kiri) saat pertandingan sepak bola final Piala Liga Inggris antara Manchester United dan Newcastle United di Stadion Wembley di London, Minggu, 26 Februari 2023. Manchester United sukses mengakhiri puasa gelar pada Minggu (26//2023). MU menjadi juara Piala Liga Inggris atau Carabao Cup 2022/2023 setelah menang 2-0 atas Newcastle United di Stadion Wembley, London. (AP Photo/Alastair Grant)

"Anda harus mengikuti prosesnya. Seperti yang saya katakan, kami berada dalam tren yang baik dengan para pemain muda yang datang dan berkembang, mereka bermain bagus," kata Ten Hag kepada wartawan.

“Program ini menunjukkan bahwa kita berada dalam arah dan arah yang baik, dan sekarang kita harus mengambil langkah selanjutnya dan tidak menghentikannya.”

MU kini berada di urutan keenam klasemen Liga Inggris, sembilan poin di belakang peringkat kelima Tottenham Hotspur, yang memainkan satu pertandingan lebih banyak. Mereka terpaut 11 poin dari peringkat keempat Aston Villa, yang telah memainkan dua pertandingan lebih banyak.

3 dari 4 halaman

Ten Hag Kecewa Jika Gagal Finis di 4 Besar

Kunci dibalik penampilan impresif Ajax Amsterdam adalah pelatih mereka, Erik ten Hag. Pria asal Belanda tersebut mampu memoles talenta-talenta pemainnya agar mampu tampil impresif. Berikut 5 pemain Ajax yang bersinar di bawah asuahn Erik ten Hag pada musim ini. (AFP/ANP/Remko De Waal)

Ten Hag mengakui bahwa timnya tidak dalam posisi yang baik untuk lolos ke Liga Champions musim depan. Namun, dia juga mengaku akan kecewa jika finis di empat atau lima besar tidak tercapai.

“Saya tidak tahu dan saya tidak peduli [tentang tekanan untuk mencapai Liga Champions], tapi saya juga punya standar yang tinggi. Saya akan kecewa jika kami tidak lolos tapi saya tahu kami tidak berada dalam posisi yang tepat. posisi yang bagus,” tambahnya.

"Kami ingin memenangkan setiap pertandingan dan itu adalah standar yang kami miliki di sini. Kami akan terus maju dan tetap percaya, memegang standar itu. Itu akan menjadi pendekatan dalam pertandingan dan berjuang dalam pertandingan.

4 dari 4 halaman

Ten Hag Sebut MU Harus Mengejar Ketinggalan

Pelatih Manchester United, Erik ten Hag jelang laga menghadapi Brentford pada laga pekan ke-30 Premier League 2023/2024 di Gtech Community Stadium, London, Sabtu (30/3/2024). (AP Photo/Ian Walton)

“Saya tahu kami tidak dalam posisi bagus dan kami harus mengejar ketertinggalan dan saya juga tahu kami punya banyak masalah. Saya juga orang yang realistis," ujarnya.

“Dalam sebuah kompetisi di mana tim-timnya sangat kompetitif dan sangat dekat satu sama lain dalam hal level, maka Anda juga memerlukan para pemain untuk tersedia, untuk membuat tim yang konsisten, untuk menerapkan rutinitas dalam cara bermain dan itu tergantung pada hasilnya."

“Faktanya, jika Anda tidak bisa melakukannya dan melakukan kompromi, level Anda akan turun dan ketika Anda bisa bermain sebagai tim yang konsisten, level Anda akan naik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya