Donald Trump Minta Sidang Kasus Uang Tutup Mulut Bintang Porno Ditunda, Hakim Menolak

Donald Trump yang bersiap menghadapi pemilu AS 2024 kini harus berhadapan dengan sejumlah dakwaan, termasuk terkait penggagalan hasil pemilu 2020.

oleh Tim Global diperbarui 04 Apr 2024, 20:40 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat tiba dalam acara National Prayer Breakfast di Washington, 7 Februari 2019. Presiden AS ke-45 yang kontroversial ini menjabat pada 2017 hingga 2020, sebelum akhirnya kini digantikan oleh Joe Biden. (Photo by Brendan Smialowski/AFP)

Liputan6.com, Washington D.C - Donald Trump akan menjalani persidangan pada tanggal 15 April mendatang terkait tuduhan pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang film porno. Namun ia meminta penundaan sidang tersebut.

Hakim pengadilan New York menolak permohonan Donald Trump untuk menunda persidangan pada 15 April 2024 atas tuduhan pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang film porno, hingga Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) mengkaji ulang klaim kekebalan hukum presiden dalam kasus kriminal terpisah.

Dilansir VOA Indonesia, Kamis (4/4/2024), Mahkamah Agung dijadwalkan mendengarkan argumen mantan presiden AS tersebut pada tanggal 25 April mendatang bahwa dirinya kebal dari tuntutan federal karena mencoba menganulir kekalahannya dalam pemilu 2020 dari Presiden Joe Biden.

Sebelumnya pada bulan Maret, kuasa hukum Trump dalam persidangan kasus di New York ini meminta Hakim Juan Merchan untuk menunda persidangan hingga peninjauan tersebut selesai, dengan alasan bahwa hal itu relevan karena jaksa penuntut ingin menyajikan bukti pernyataan yang dibuat Trump saat menjabat sebagai presiden dari tahun 2017 hingga tahun 2021.

Dalam keputusan pengadilan pada Rabu (3/4), Merchan mengatakan bahwa Trump telah menunggu terlalu lama untuk mengangkat persoalan ini.

"Tergugat memiliki banyak sekali kesempatan untuk mengajukan klaim imunitas kepresidenan jauh sebelum 7 Maret 2024," tulis Merchan.

Todd Blanche, salah satu kuasa hukum Trump, menolak memberi komentar.

2 dari 4 halaman

Nyatakan Tak Bersalah

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Dok. AFP)

Donald Trump, kandidat Partai Republik yang akan melawan Biden dalam pemilu 5 November mendatang, telah menyatakan tidak bersalah dalam empat dakwaan kriminal yang dihadapinya.

Kasus di New York bisa jadi merupakan satu-satunya kasus yang akan disidangkan sebelum pelaksanaan pemilu.

Trump diduga memalsukan catatan bisnis untuk menutupi pembayaran senilai USD 130.000 dari mantan pengacaranya, Michael Cohen, kepada bintang film porno Stormy Daniels sebelum pemilu 2016, agar Daniels tutup mulut tentang hubungan seksual yang disebutnya pernah ia lakukan dengan Trump pada 2006.

Trump menyangkal adanya pertemuan itu dengan Daniels, yang bernama asli Stephanie Clifford.

3 dari 4 halaman

Beralasan Banjir Pemberitaan

Trump mengalahkan mantan Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley dan Gubernur Florida, Ron DeSantis, dalam kaukus tersebut. (Jim WATSON/AFP)

Trump juga memohon penundaan atas dasar bahwa banjirnya pemberitaan mengenai kasus ini telah membuat para calon juri percaya bahwa ia sudah bersalah. Merchan belum memutuskan permohonan tersebut.

Menurut berkas pengadilan yang dirilis pada Rabu (3/4), jaksa penuntut dari kantor Jaksa Wilayah Manhattan, Alvin Bragg, yang turut mendakwa Trump pada tahun 2023, menentang permohonan tersebut.

Mereka beralasan bahwa Trump sendiri telah membuat banyak liputan berita, dan mereka dapat menyisihkan juri yang bias melalui proses seleksi juri.

4 dari 4 halaman

Kasus Trump Lainnya

Donald Trump di pengadilan New York pada Senin 2 Oktober 2023. (AP Photo)

Keputusan Mahkamah Agung untuk menerima banding Trump dalam kasus campur tangan pemilu federal merupakan kemenangan besar baginya. Keputusan itu menunda dimulainya persidangan setidaknya selama beberapa bulan.

Trump juga menghadapi sebuah kasus di negara bagian Georgia atas upayanya untuk menggagalkan hasil pemilu 2020, serta kasus federal di Florida atas penanganan dokumen sensitif pemerintah setelah meninggalkan jabatannya pada tahun 2021. Seluruh kasus itu juga tidak memiliki tanggal persidangan yang pasti.

Sebelumnya, tidak ada presiden Amerika Serikat yang pernah menghadapi persidangan kasus pidana. 

Infografis Trump Vs Biden Klaim Kemenangan Pemilu AS 2020 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya