Nasdem Tegaskan Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Bukan untuk Halangi Hak Angket

Pertemuan dengan Surya Paloh tersebut merupakan inisiatif Prabowo untuk memberikan apresiasi kepada NasDem atas ucapan selamat mereka terkait hasil Pemilu.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 26 Mar 2024, 09:47 WIB
Prabowo Subianto berharap pertemuannya dengan Surya Paloh dimaknai secara positif bahwa Indonesia telah berkembang menjadi bangsa yang dewasa dan matang dalam berdemokrasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Partai NasDem menegaskan bahwa pertemuan antara Prabowo Subianto dan Surya Paloh tidak berkaitan dengan upaya menghalangi hak angket terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Pertemuan tersebut merupakan inisiatif Prabowo untuk memberikan apresiasi kepada NasDem atas ucapan selamat mereka terkait hasil Pemilu.

"Dan tentu buat Pak Prabowo harus memberikan respon positif terhadap sikap Partai NasDem. Tidak lebih dari itu pertemuan kemarin," ujar Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustopa kepada wartawan, Selasa, (26/3/2024).

Pertemuan tersebut juga tidak membahas mengenai posisi menteri pada pemerintahan selanjutnya.

"Kita juga belum tahu, belum dengar juga ketika misalnya Pak Prabowo itu menyiapkan pos-pos menteri untuk NasDem, kita belum. Enggak, enggak ada (ditawari). Kemarin pertemuan enggak ada pembicaraan ke arah sana," ujarnya.

Hubungan antara Prabowo dan Surya Paloh sudah terjalin lama dan rencana tindak lanjut dari pertemuan tersebut masih dalam pembahasan internal NasDem. 

"Untuk tindak lanjut dari pertemuan hari Jumat itu, sejauh ini masih belum. Jadi internal misalnya, apakah nanti akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju atau tetap nanti di oposisi, sejauh ini masih menjadi bahan kajian, bahan rapat-rapat di Internal partai NasDem," pungkasnya.

2 dari 4 halaman

Manuver Surya Paloh ke Prabowo Dinilai Hal yang Wajar

Untuk diketahui, pada Pemilu 2024 Surya Paloh berbeda kubu dengan Prabowo karena mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, hal wajar jika nantinya Surya Paloh akan merapat ke pemerintahan selanjutnya. Pasalnya, Surya merupakan eks Golkar yang belum bisa berada di posisi oposisi, terlebih juga merupakan seorang pengusaha juga.

"Jadi sikap yang diambil Surya Paloh ini sangat bisa dipahami," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (23/3/2024).

Qodari juga menyadari, NasDem yang notabenenya partai nasionalis, mengusung Anies Baswedan sebagai presiden, pasti ada yang ingin dicapai yaitu meningkatkan elektoral partai semata.

Terbukti, NasDem masih berada di posisi lima teratas pada Pemilu 2024. "Saya kira Surya Paloh mendapatkan target yang diinginkan, beliau dan partai NasDem, dan hari ini beliau bisa lebih leluasa membawa kapal partai Nasdem dalam variabel penting dalam konstelasi politik Indonesia ke depan," jelas dia.

Karena itu, Qodari mewajari langkah NasDem dan dan Surya Paloh mengubah haluan dan melakukan komunikasi politik dengan para rivalnya. Dengan kata lain, agenda Surya Paloh dan Anies Baswedan saat ini sudah berbeda.

Dirinya juga meyakini, dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Sebagai paslon yang juga ketua umum PKB, konsentrasi Cak Imin mulai bercabang. Antara terus bersama Anies di koalisi perubahan, atau berfikir pragmatis demi menyelamatkan partainya, PKB.

3 dari 4 halaman

Membaca Makna Karpet Merah dari Surya Paloh untuk Prabowo di Markas NasDem

Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto, menyambangi NasDem Tower di Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024). Kedatangan Prabowo disambut langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan cipika-cipiki. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia, Arifki Chaniago menilai, pertemuan tersebut semakin menarik sebab terdapat simbol karpet merah yang disiapkan Surya Paloh untuk menyambut Prabowo di markas NasDem.

"Karpet merah ini, sambutan untuk orang yang spesial. Jelas ini simbol politik. Menariknya simbol politik itu diberikan oleh NasDem," ujar Arifki saat menanggapi pertemuan kedua Prabowo dan Paloh, Jumat.

Arifki menambahkan, pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Subianto semakin patut untuk disimak. Sebab pada momentum yang sama, pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang diusung Partai NasDem sedang mempersiapkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil Pilpres 2024.

Karena itu, silaturahmi politik ke markas Partai NasDem pada situasi saat ini menjadi 'mahal' bagi Prabowo. "Karena di balik usaha Anies-Imin menyiapkan gugatan, NasDem punya sikap berbeda," kata Arifki. 

4 dari 4 halaman

Penentu

Lebih lanjut, Arifki menambahkan, posisi Surya Paloh dan Prabowo Subianto saat ini adalah penentu dari bagian efek politik terhadap upaya hak angket atas dugaan kecurangan Pemilu 2024 di Senayan.

Sebab dalam situasi yang masih tarik-ulur antarfraksi, nyatanya NasDem kembali bergerak cepat untuk menentukan arah dan menentukan posisi di pemerintahan selanjutnya.

"NasDem sepertinya lebih cepat membaca ruang-ruang kosong, sehingga lebih duluan membangun posisi untuk masuk ke pemerintahan," ucap Arifki. 

 

Reporter: Nur Habibie/Merdeka

Infografis Karpet Merah Surya Paloh untuk Prabowo Subianto. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya