Pengelola Ayam Goreng Nelongso Pasang Harga IPO Rp 278 per Saham

PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) menawarkan sebanyak-banyaknya 225 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 50 per lembar dalam rangka IPO.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Feb 2024, 17:18 WIB
PT Bersama Mencapai Puncak Tbk, Pengelola Ayam Goreng Nelongso menjalani proses penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). (Foto: laman PT Bersama Mencapai Puncak Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK), pengelola ayam goreng Nelongso mematok harga perdana saham Rp 278 per saham dalam rangka penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Harga perdana yang ditetapkan merupakan batas dari harga penawaran Rp 268-Rp 278 per saham.

PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) menawarkan sebanyak-banyaknya 225 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 50 per lembar. Melansir laman e-ipo, Jumat (2/2/2024), PT Bersama Mencapai Puncak Tbk telah menetapkan harga penawaran final yakni Rp 278 per lembar.

Dengan demikian, perseroan akan mengantongi dana segar Rp 62,55 miliar dari IPO. Sebelumnya, perseroan mematok harga penawaran pada kisaran Rp 268 sampai dengan Rp 278 per saham.

Bersamaan dengan penawaran umum saham perdana, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 225 juta Waran Seri I atau sebesar 25 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO disampaikan. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham yang ditawarkan pada tanggal penjatahan.

Setiap pemegang satu saham yang ditawarkan berhak memperoleh satu Waran Seri I, di mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 400 setiap Waran Seri I.

Waran Seri I dapat dilaksanakan menjadi saham perseroan setelah 18 bulan sejak tanggal pencatatan Waran Seri I di Bursa, sampai dengan satu hari kerja sebelum ulang tahun ke-2 pencatatan Waran Seri I, yaitu 15 Agustus 2025 sampai dengan 13 Februari 2026.

Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai, dan tidak berlaku. Jangka waktu Waran Seri I tidak dapat diperpanjang. Nilai hasil pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 90 miliar.

2 dari 4 halaman

Dana IPO

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan berencana mengalokasikan sekitar 3,48 persen dana IPO untuk pembelian mesin dan kendaraan operasional untuk menunjang proses distribusi produk dan bahan baku yang lebih optimal. Lalu sekitar 10,16 persen akan digunakan untuk perpanjangan sewa outlet lama untuk mendukung ekspansi bisnis perseroan.

Kemudian sekitar 22,54 persen akan digunakan untuk renovasi outlet, gudang, kantor, dan sistem otomatisasi dalam rangka mendukung bisnis perseroan untuk penyimpanan persediaan bahan baku yang lebih besar. Sisanya, sekitar 63,82 persen dana IPO akan digunakan untuk operational expenditure/opex) di antaranya untuk pembelian bahan baku, biaya-biaya pengembangan produk, marketing, dan branding.

Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan untuk penambahan modal kerja perseroan. Di antaranya pembelian bahan baku dan marketing atau pemasaran. Setelah IPO, perseroan berencana untuk membagikan dividen sebanyak-banyaknya 20 persen dari laba bersih tahun berjalan perseroan setelah pajak yang berakhir pada 31 Desember 2024 dan di masa yang akan datang sesuai dengan kemampuan kas perseroan.

3 dari 4 halaman

IPO Perseroan

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, Pengelola Ayam Goreng Nelongso, PT Bersama Mencapai Puncak Tbk akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Pada aksi tersebut, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 225 juta lembar saham yang mewakili 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nilai nominal Rp 50 per lembar.

Harga penawaran yakni di kisaran Rp 268- Rp 278 per saham. Dengan demikian, PT Bersama Mencapai Puncak Tbk bakal mengantongi sebanyak-banyaknya Rp 62,55 miliar dari IPO.

Bersamaan dengan penawaran umum saham perdana, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 225 juta Waran Seri I atau sebesar 25 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO disampaikan. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham yang ditawarkan pada tanggal penjatahan.

Setiap pemegang satu saham yang ditawarkan berhak memperoleh satu Waran Seri I, di mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 400 setiap Waran Seri I.

Waran Seri I dapat dilaksanakan menjadi saham perseroan setelah 18 bulan sejak tanggal pencatatan Waran Seri I di Bursa, sampai dengan satu hari kerja sebelum ulang tahun ke-2 pencatatan Waran Seri I, yaitu 15 Agustus 2025 sampai dengan 13 Februari 2026.

Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham.

Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai, dan tidak berlaku. Jangka waktu Waran Seri I tidak dapat diperpanjang. Nilai hasil pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 90 miliar.

 

4 dari 4 halaman

Jadwal IPO

Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Melansir laman e-ipo, Jumat (19/1/2024), sekitar 3,48 persen dana IPO akan dialokasikan untuk pembelian mesin dan kendaraan operasional untuk menunjang proses distribusi produk dan bahan baku yang lebih optimal.

Lalu sekitar 10,16 persen akan digunakan untuk perpanjangan sewa outlet lama untuk mendukung ekspansi bisnis perseroan. Kemudian sekitar Rp 22,54 persen akan digunakan untuk renovasi outlet, gudang, kantor, dan sistem otomatisasi dalam rangka mendukung bisnis perseroan untuk penyimpanan persediaan bahan baku yang lebih besar.

Sisanya, sekitar 63,82 persen dana IPO akan digunakan untuk operational expenditure/opex) di antaranya untuk pembelian bahan baku, biaya-biaya pengembangan produk, marketing, dan branding. Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan untuk penambahan modal kerja perseroan.

Di antaranya pembelian bahan baku dan marketing atau pemasaran. Setelah IPO, perseroan berencana untuk membagikan dividen sebanyak-banyaknya 20 persen dari laba bersih tahun berjalan perseroan setelah pajak yang berakhir pada 31 Desember 2024 dan di masa yang akan datang sesuai dengan kemampuan kas perseroan.

Pembayaran dividen akan bergantung pada berbagai faktor, seperti laba ditahan, kinerja operasional dan keuangan, kondisi keuangan, kondisi likuiditas, prospek usaha di masa yang akan datang, kebutuhan kas, dan peluang bisnis. Lebih lanjut, berikut jadwal IPO PT Bersama Mencapai Puncak Tbk:

Masa Penawaran Awal: 19-24 Januari 2024

Perkiraan tanggal efektif: 31 Januari 2024

Perkiraan masa penawaran umum perdana saham: 2-12 Februari 2024

Perkiraan tanggal penjatahan: 12 Februari 2024

Perkiraan tanggal distribusi secara elektronik: 13 Februari 2024

Perkiraan pencatatan saham dan waran di BEI: 15 Februari 2024

Perkiraan awal perdagangan Waran Seri I: 15 Februari 2024

Perkiraan akhir perdagangan Waran Seri I

- Pasar reguler dan negosiasi: 10 Februari 2024

- Pasar tunai: 12 Februari 2024

Perkiraan awal pelaksanaan Waran Seri I: 15 Februari 2024

Perkiraan akhir pelaksanaan Waran Seri I: 13 Februari 2024

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya