Profil Saleh al-Arouri, Salah Satu Pimpinan Hamas yang Tewas Diserang Israel

Sebuah ledakan di ibukota Lebanon, Beirut pada Selasa, telah membunuh Saleh al-Arouri dan tiga orang lainnya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 04 Jan 2024, 13:02 WIB
Sebuah ledakan di ibukota Lebanon, Beirut pada Selasa, telah membunuh Saleh al-Arouri dan tiga orang lainnya (AP).

Liputan6.com, Jakarta - Kerumunan massa di Ramallah ini menuntut aksi balasan untuk pembunuhan Saleh al-Arouri, meneriakkan slogan-slogan dan meminta kepada Sayyed Hassan Nasrallah, sekjen Hizbullah di Lebanon untuk mengambil tindakan.

Salah satunya adalah Hisham Ibrahim.

“Seperti yang selalu kami katakan, satu pemimpin pergi, ada lebih banyak yang akan datang. Karena itu, ini bukanlah akhir dan jika mereka membunuh salah satu pemimpin kami, ada lebih banyak pemimpin datang dan lebih banyak warga Palestina mengibarkan bendera, dan melanjutkan perjuangan melawan pendudukan ini,” kata dia seperti dilaporkan kantor berita AP.

Sebuah ledakan di ibukota Lebanon, Beirut pada Selasa, telah membunuh Arouri dan tiga orang lainnya, kata pejabat Hamas dan Hizbullah.

Kantor berita pemerintah Lebanon, National News Agency mengatakan bahwa ledakan itu disebabkan oleh serangan pesawat nirawak Israel.

Dikutip dari laman Al Jazeera, Kamis (4/1/2024) berikut profil Saleh al-Arouri petinggi Hamas yang tewas diserang Israel:

1. Pejabat Senior di Politbiro Hamas

Saleh al-Arouri (53) adalah pejabat senior di politbiro Hamas dan salah seorang pendiri sayap militernya, Brigade Qassam, yang melancarkan serangan maut mengejutkan di Israel pada 7 Oktober.

AS tahun lalu menawarkan US$5 juta untuk informasi mengenai Arouri sebagai bagian dari program Imbalan bagi Keadilan.

 

2 dari 3 halaman

2. Pimpin Hamas di Tepi Barat

Namun, para pejabat dari Lebanon dan Amerika Serikat menganggap serangan itu berasal dari Israel. (AP Photo/Bilal Hussein)

Arouri memimpin keberadaan Hamas di Tepi Barat yang diduduki Israel. PM Israel Benjamin Netanyahu telah mengancam akan membunuhnya bahkan sebelum kelompok militan itu menyerbu Israel Selatan dalam serangan Oktober lalu.

3. Tinggal di Pengasingan Lebanon

Saleh al-Arouri tinggal di pengasingan di Lebanon setelah menghabiskan 15 tahun di penjara Israel.

4. Sempat Jadi Jubir Hamas

Dalam beberapa pekan terakhir, Saleh al-Arouri mengambil peran sebagai juru bicara kelompok tersebut dan mengatakan kepada Al Jazeera bulan lalu bahwa Hamas tidak akan membahas kesepakatan pertukaran tawanan yang ditahan kelompok tersebut sebelum perang di Gaza berakhir.

3 dari 3 halaman

5. Dicap AS Sebagai Teroris

Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) mengatakan, ledakan itu menewaskan empat orang dan disebabkan oleh pesawat tak berawak Israel. (AP Photo/Bilal Hussein)

Amerika Serikat mencap al-Arouri sebagai “teroris global” pada tahun 2015 dan memberikan hadiah sebesar $5 juta untuk setiap informasi tentang dirinya.

INFOGRAFIS_Jalur Gaza terbagi atas lima kegubernura (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya