PKB Respons Pernyataan Jokowi soal Drama Politik Jelang Pilpres 2024

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyindir Presiden Joko Widodo yang bicara lebih banyak drama di tahun politik. Menurut Jazilul, justru Jokowi yang membuat drama.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 11 Nov 2023, 20:05 WIB
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyindir Presiden Joko Widodo yang bicara lebih banyak drama di tahun politik. Menurut Jazilul, justru Jokowi yang membuat drama.

"Yang membuat drama malah bilang drama," ujar Jazilul di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (11/11).

Jazilul tidak spesifik apa drama yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Tetapi belakangan publik dibuat gempar dengan putusan Mahkamah Konstitusi terkait minimum usia capres cawapres yang meloloskan putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.

Wakil ketua MPR RI ini mengatakan, Jokowi telah membuat drama di atas drama.

"Itu drama di atas drama," katanya.

2 dari 3 halaman

Jokowi: Terlalu Banyak Drama dan Sinetron

Presiden Jokowi (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut banyak drama dan sinetron yang terjadi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Padahal, kata Jokowi, seharusnya Pemilu 2024 harus diisi dengan pertarugan gagasan dan ide, bukan perasaan.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam HUT ke-59 Partai Golkar di DPP Partai Golkar Jakarta Barat, Senin (6/11/2023). Dalam acara ini, turut hadir Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Calon Presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto.

"Karena saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya. Sinetron yang kita lihat," kata Jokowi dalam sambutannya.

"Mestinya kan pertarungan gagasan, mestinya kan pertarungan pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan," sambungnya.

Menurut dia, pertarungan perasaan di Pemilu 2024 justru akan menyulitkan masyarakat. Jokowi sendiri tak menyebutkan sindiran tersebut ditujukan kepada siapa.

"Kalau yang terjadi pertarungan perasaan repot semua kita. Tidak usah saya teruskan karena nanti kemana-mana," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Ingin Demokrasi Berkualitas

Menurut dia, kompetisi politik dan keinginan untuk menang dalam Pemilu adalah hal yang wajar. Namun, Jokowi menegaskan semua pihak harus menunjukkan demokrasi yang berkualitas, tak saling memecah, dan memfitnah dalam berkompetisi.

"Keinginan untuk menang itu juga boleh-boleh saja itu juga wajar. Bertanding untuk menang itu juga hal yang sangat wajar. Tetapi hal yang harus tetap kita tunjukkan adalah demokrasi yang berkualitas, dmeokrasi yang tidak memecah belah," jelas Jokowi.

"Demokrasi yang tidak saling menjelekkan dan saling memfitnah. Demokrasi yang ingin kita bangun adalah demokrasi yang membangun. Yang menghasilkan solusi terhadap masalah masalah bangsa. Yang menghasilkan strategi, strategi untuk kemajuan bangsa," imbuh dia.

Sumber: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

Infografis MK Kabulkan Gugatan Syarat Kepala Daerah Kurang 40 Tahun Bisa Maju Pilpres. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya