Yang Lain Ramai Kritik Keluarga Glazer, Eks Bintang Manchester United Malah Beri Pembelaan

Mantan bintang Manchester United ini memang selalu punya pendapat yang berbeda. Bahkan dia tak mau ikut arus untuk mendesak keluarga Glazer pergi dari MU.

oleh Defri Saefullah diperbarui 06 Okt 2023, 19:30 WIB
Keluarga Glazer memiliki Manchester United sejak 2005. Mereka terus mendapatkan tekanan dari fans MU agar tinggalkan klub (AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, Jakarta Mantan bintang Manchester United Zlatan Ibrahimovic menjadi sorotan dengan komentarnya. Di saat banyak fans dan eks MU mengkritik keluarga Glazers, Ibra malah membela pemilik Manchester United itu.

Menurut Zlatan Ibrahimovic, kritikan kepada keluarga Glazers yang masih memiliki Man Utd sedikit salah. Menurut dia, wajar-wajar saja kalau mereka mempertahankan kepemilikan di Manchester United.

Keluarga Glazers seperti diketahui tak pernah disukai fans MU sejak mengambil alih klub 2005 itu. Fans Man Utd geram dengan cara keluarga Glazers menjalankan klub.

Fans MU sempat gembira ketika keluarga Glazers menyatakan membuka opsi untuk melepas kepemilikan pada November 2022 lalu. Dua calon investor pun dari Sir Jim Ratcliffe dan bankir Qatar Sheikh Jassim Al Qatani mengajukan tawaran.

Namun kegembiraan fans MU sirna karena hingga kini keluarga Glazers tak juga melepas kepemilikannya. Bahkan hingga tawaran tertinggi 6 milliar pounds dari Sheikh Jassim pun belum diiyakan keluarga Glazers.

Zlatan Ibrahimovic ternyata memilih untuk lawan aruh. Mantan bintang AC Milan yang juga pernah membela MU ini justru bersimpati kepada keluarga Glazer.

 

2 dari 5 halaman

Alasan Ibrahimovic Bela Keluarga Glazer

Para pengunjuk rasa berkumpul di luar stadion Old Trafford untuk berdemonstrasi menentang pemilik Manchester United menjelang pertandingan Liga Inggris melawan Liverpool di Old Trafford, pada Senin, 22 Agustus 2022. Protes besar-besaran oleh penggemar MU sebelum kick-off ditujukan kepada pemilik klub, keluarga Glazer. (Foto oleh ANTHONY DEVLIN / AFP)

 

Ibra mengaku kurang mengerti dengan kritikan fans MU. Soalnya, menurut dia, keluarga Glazers terus investasi di klub.

Hingga musim ini, MU tetap mengeluarkan sejumlah uang yang besar untuk memboyong pemain. Tiga pemain yang paling menguras dana yaitu Rasmus Hojlund, Andre Onana dan Mason Mount.

Ibra, yang pernah main di MU pada 2016 sampai 2018, mengaku fans tak bisa mengeluhkan keluarga Glazers. Soalnya, Glazer bersaudara tetap investasi ke klub.

"Saya pikir sekarang di Man Utd, saya tak tahu, ada semacam demonstrasi yang menuntut pemilik jual klub, tapi sekadar mengingat, pemilik juga investasi di klub," ujar Ibrahimovic kepada Piers Morgan.

 

3 dari 5 halaman

Ibra Mengaku Bingung dengan Protes Fans MU

Swedia menjadi salah satu negara di kawasan Skandinavia yang memiliki kultur sepak bola yang kental di Eropa. Para pemainnya pun telah lama banyak menghiasi liga-liga top Eropa, termasuk di Premier League Liga Inggris. Dari beberapa pemain yang pernah atau pun masih berlaga di Premier League, tercatat ada 5 pemain dengan jumlah gol terbanyak di Premier League hingga kini. Siapa saja? Berikut daftar lengkapnya. (AFP/Oli Scarff)

 

Ibra mengaku bingung dengan protes yang dilakukan fans MU. Soalnya buat dia, keluarga Glazers sudah melakukan segalanya untuk mengangkat prestasi MU.

"Toh mereka beli pemain dan banyak membawa pemain dengan harga yang mahal," katanya.

"Jadi saya pikir agak salah untuk mengatakan mereka tak melakukan apa-apa, saya bingung apa yang ada di belakang semua ini."

4 dari 5 halaman

Ibrahimovic Pertanyakan Kemampuan Ten Hag Latih Manchester United

Pelatih Kepala Manchester United, Erik Ten Hag berjalan sebelum dimulainya pertandingan sepak bola leg kedua playoff Liga Europa antara Manchester United dan Barcelona di Stadion Old Trafford di Manchester, Inggris, Kamis, 23 Februari 2023. (AP Photo/Dave Thompson)

Kini, Ibrahimovic mempertanyakan masa depan Ten Hag. Berbicara di Piers Morgan Uncensored di TalkTV, mantan pemain internasional Swedia itu menyuarakan keprihatinan mengenai apakah Ten Hag dapat menangani skuad penuh superstar.

“Datang dari Ajax ke United seperti yang dia lakukan adalah perbedaan besar – saya telah berada di kedua klub tersebut. Anda memiliki jenis disiplin yang berbeda. Ajax adalah klub berbakat. Mereka memiliki talenta terbaik di klub. Mereka tidak memiliki bintang besar," kata Ibrahimovic.

“Apa pengalaman pelatih ini? Talenta-talenta muda, dia datang ke United, itu adalah mentalitas yang berbeda. Para pemain di sana seharusnya adalah bintang-bintang besar. Saya rasa Anda tidak memberikan perlakuan yang sama," ujarnya.

“Berapa banyak waktu yang Anda berikan kepada pelatih? Itu tergantung pada pemilik, apa yang mereka inginkan, tetapi jika Anda mendengarkan para penggemar, Anda tidak punya banyak waktu karena mereka ingin menang, dan saya memahami mereka karena mereka terbiasa menang dan mereka ingin tetap menang. ”

5 dari 5 halaman

Manchester United Harus Memenangkan Setiap Gelar

Striker Manchester United, Marcus Rashford mendapat instruksi dari pelatih Erik ten Hag saat bersiap kembali memasuki lapangan menghadapi Leeds United pada laga Liga Inggris 2022/2023 di Elland Road, Leeds (12/2/2023). Marcus Rashford hingga kini telah bermain dalam 345 laga di semua ajang sejak dipromosikan dari tim U-18 pada tengah musim 2015/2016. Ia telah mencetak total 118 gol dan 66 assist dari jumlah laga tersebut.(AFP/Oli Scarff)

Menurut Ibrahimovic, Manchester United harus menang dan memenangkan setiap gelar yang mereka perjuangkan. Namun, sekarang didominasi oleh tetangganya Manchester City.

Kini, kata dia, situasinya sangat berbeda. Setiap orang mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi tuntutan tersebut.

“Anda perlu menemukan jalan yang benar lagi dan mendorongnya. Anda memerlukan rencana, Anda memerlukan proyek untuk diikuti. Rasanya seperti Anda mengikuti rencana proyek dan kemudian menjadi liar karena hasilnya," kata Ibrahimovic.

“Entah Anda percaya atau tidak. Namun dengan situasi yang dialami pelatih, saya pikir dia menjalani dua situasi berbeda sekarang. Lalu yang jelas apa yang terjadi dengan Sancho dan Cristiano, saya tidak tahu. Ketika semuanya baik-baik saja, masih ada kesalahan dan masalah, tapi Anda tidak melihatnya karena kami menang.”

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya