Momen Mengharukan Jemaah Haji di Tanah Suci: Jalan Kaki 14 Km, Tidur Beralasan Kardus hingga di Selokan Saat di Musdalifah

Momen haji selalu menghadirkan sejuta kisah mengharukan. Jutaan jemaah haji dari mancanegara, termasuk mungkin dari Indonesia, rela tidur di ruang terbuka beralaskan kardus di Musdalifah. Hal itu untuk menghilangkan rasa lelah usai berjalan kaki sejauh 14 km dari Arafah.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 04 Jul 2023, 14:47 WIB
Jemaah haji beristirahat di Muzdalifah, Arab Saudi, Selasa (27/6/2023). Usai melaksanakan wukuf di Arafah, jemaah haji berangkat ke Muzdalifah untuk bermalam. (Sajjad HUSSAIN/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Momen haji selalu menghadirkan sejuta kisah mengharukan. Jutaan jemaah haji dari mancanegara, termasuk mungkin dari Indonesia, rela  tidur di ruang terbuka beralaskan kardus di Musdalifah. Hal itu untuk menghilangkan rasa lelah usai berjalan kaki sejauh 14 km dari Arafah.

Baik jemaah haji laki-laki maupun perempuan, mereka bercampur dengan jemaah lain. Tidur di tempat terbuka bahkan ada yang sampai merebahkan badannya di selokan.

Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Alman Mulyana, dikutip dari Merdeka.com, Selasa (4/6/2023) memperlihatkan, pemandangan unik jemaah dari seluruh dunia yang sedang menunaikan ibadah haji di Mekkah.

Jutaan jemaah haji yang memakai pakaian ihram tersebut sedang di Musdalifah. Mereka tidur di ruangan terbuka dengan pakaian ihram dan hanya beralaskan kardus.

“Jutaan jemaah haji dari berbagai negara semuanya tidur di jalan. Termasuk juga kita. Kecapekan, karena kita jalan dari Arafah itu kurang lebih 14 km,” ucap pemilik channel Alman Mulyana.

Saking banyaknya jemaah haji yang tiba dan beristirahat di Musdalifah membuat semua tempat di sana tidak menyisakan ruang sedikit pun. Setiap sisi penuh dengan jutaan manusia yang merebahkan badannya.

Bahkan, selokan yang ada di Musdalifah, tempat jalannya air yang sedang kering pun dipakai oleh jemaah haji untuk beristirahat. Semua jemaah tampak tertidur pulas di selokan tersebut.

“Lihat jutaan jemaah haji bergeltak di mana saja. Waktu pertama datang ini kosong, saya tidur dulu karena kecapekan. Pas bangun ya Allah kaget dong. Lihat, ini selokan, penuh itu ya,” lanjut Alman.

 

2 dari 2 halaman

Musdalifah Adalah Tempat Antara Arafah dan Mina

Cuaca panas ekstrem di Padang Arafah mencapai 45 derajat Celcius. Selain semprotan kabut air yang tersedia di sejumlah tempat, hal ini membuat banyak jemaah haji menggunakan payung untuk melindungi diri dari teriknya sengatan sinar matahari saat wukuf. (AP Photo/Amr Nabil)

Mengutip dari laman muhammadiyah.or.id, Musdalifah adalah tempat antara Arafah dan Mina. Di sini jemaah haji akan datang pada 9 Dzulhijjah ketika matahari terbenam. Istilah yang digunakan untuk beristirahat di sini adalah mabit.

Selama mabit salat Maghrib dan Isya ditunaikan dengan cara jama’ takhir dan qasar. Kemudian dilanjut dengan tidur sampai waktu fajar. Setelah menunaikan Sholat Subuh, jemaah haji dianjurkan untuk banyak berzikir dan menghadap kiblat.

Selama di Musdalifah, jemaah haji disunnahkan mencari kerikil untuk melempar jumarh. Setelah mabit, jemaah kemudian berangkat menuju Mina dan selama perjalanan dituntut untuk membaca talbiyah.

 

 

Infografis Rangkaian Puncak Ibadah Haji 2023 dan Pergerakan Jemaah Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya