Gelar Karya Inovasi Semarakkan Dies Natalis UNNES ke-58

Gelar Karya Inovasi dihelat 7-12 Juni 2023 dalam rangkaian Dies Natalis Ke-58 UNNES.

oleh Edu Krisnadefa diperbarui 10 Jun 2023, 09:04 WIB
Seorang pengunjung tengah mengamati produk yang dipamerkan di Gelar Karya Inovasi UNNES di Gedung LPPM UNNES, Semarang. (Liputan6.com/Edu Krisnadefa)

Liputan6.com, Semarang - Kampus memang tempatnya manusia kreatif. Dari orang-orang muda intelek dan energik dengan sebutan mahasiswa-mahasiswi inilah banyak muncul ide, gagasan, bahkan penemuan dan produk-produk baru yang bisa berguna bagi masyarakat.

Potensi inilah yang terus dikembangkan Universitas Negeri Semarang (UNNES).Tentu, dengan bimbingan penuh dari para dosen dan tenaga kependidikan (tendik).

Gelar Karya Inovasi yang dihelat 7-12 Juni 2023 dalam rangkaian Dies Natalis Ke-58 mereka, jadi bukti nyata kesungguhan UNNES terus menggali dan mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam kampus.

Pameran ini digelar di lantai 1 Gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) kampus UNNES di kawasan Sekaran, Gunungpati, Semarang.

Sejumlah produk dan inovasi pun dipamerkan. Gelar Karya Inovasi ini sendiri dibagi ke dalam banyak kategori. Yaitu inovasi kriya dan feysen, inovasi pangan, inovasi pendidikan, inovasi di bidang saintek, inovasi di bidang hukum, inovasi di bidang olahraga, inovasi digital, inovasi di bidang seni dan humaniora, serta inovasi di bidang industri.

"Dengan adanya Gelar Karya Inovasi ini, diharapkan para peneliti di lingkungan UNNES semakin bersemangat dan lebih efektif dalam menghasilkan inovasi baru," ujar Prof. Dr Benny Riyanto, S.H, M.Hum, CN, Ketua LPPM UNNES, Rabu (7/6).

Selain itu, menurut Prof. Benny, Gelar Karya Inovasi ini diharapkan juga membantu meningkatkan income generating bagi UNNES sebagai perguruan tinggi negeri yang berbadan hukum.

 

 

Rektor UNNES Prof. Dr. S Martono, M.Si, memberi sambutan saat pembukaan Gelar Karya Inovasi UNNES di Gedung LPPM UNNES. (Liputan6.com/Edu Krisnadefa)

Sementara itu, Rektor UNNES Prof. Dr. S Martono, M.Si, menyebut, yang terpenting dari Gelar Karya Inovasi ini adalah bagaimana menyatukan antara universitas, masyarakat, pengusaha, dan pemerintah dan membuat inovasi-inovasi ini bisa dihargai dan diterima di masyarakat. "Caranya bagaimana? Ya kolaborasi," ujar Prof. Martono.

Prof. Martono menambahkan, "Gelar Karya Inovasi ini juga menjawab bahwa UNNES selalu berkontribusi untuk mengembangkan dan berkreasi kepada bangsa dan negara, bahwa kita bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat," ujarnya.

 

2 dari 3 halaman

Luncurkan Air Minum Kemasan Unice

Dua mahasiswa mengapit salah satu kreasi otomotif yang dipamerkan di Gelar Karya Inovasi UNNES. (Liputan6.com/Edu Krisnadefa)

Gelar Inovasi Karya 2023 ini juga jadi ajang peresmian Inkubator Unit Bisnis LPPM UNNES. Inkubator Unit Bisnis ini akan berfungsi sebagai laboratorium inkubator unit bisnis yang merupakan wadah bagi para tenan, dosen, tendik, dan mahasiswa untuk memamerkan produk usaha mereka.

Selain itu, UNNES juga secara resmi meluncurkan inovasi air minum kemasan UNNES dengan merek "Unice". Ini merupakan hasil dari penelitan dan kerja sama pihak UNNES dengan sebuah perusahaan air minum.

Hadirnya inovasi air minum Unice ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam penyediaan air minum yang sehat dan berkulitas, baik untuk kebutuhan UNNES dan masyarakat. Unice juga sudah didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI.

Selain "Gelar Karya Inovasi 2023", dalam rangkaian Dies Natalis Ke-58, UNNES juga menggelar "University Partnership Forum" dengan mengundang perwakilan mitra UNNES dari universitas dan dunia industri/usaha dari dalam dan luar negeri.

Tujuannya untuk meningkatkan jalinan kerja sama dan mendiskusikan potensi akademik di masa mendatang.

Pertemuan digelar di Kampung Budaya UNNES yang terletak di sebelah barat Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). Diskusi pun berlangsung seru dan kondusif.

Usai diskusi, perwakilan mitra UNNES diajak mengelilingi kampus UNNES yang luas dan asri menggunakan shuttle bus, yang sehari-hari menjadi sarana transportasi mahasiswa di kawasan kampus UNNES.

 

3 dari 3 halaman

Kunjungi Rumah Kompos

Suasana di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) alias Rumah Kompos UNNES yang berlokasi di seberang Gerbang Utama kampus UNNES. (Liputan6.com/Edu Krisnadefa)

Perwakilan mitra juga sempat diajak mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) milik UNNES yang berlokasi di seberang Gerbang Utama kampus.

Di Rumah Kompos, demikian sebutan TPST ini, mereka mengolah dan mengumpulkan sampah dari lingkungan kampus UNNES dan masyarakat sekitar. Sampah-sampah ini kemudian dipilah, mana yang organik dan anorganik.

Kemudian sampah-sampah ini diolah dan dijadikan produk yang bermanfaat serta memiliki nilai jual, seperti pupuk kompos dan makanan ternak.

Rumah Kompos ini bisa dibilang merupakan salah satu implementasi dari pilar ketiga konservasi UNNES, yaitu sumber daya alam dan lingkungan.

Seperti diketahui, sejak tahun 2010, UNNES telah mendeklarasikan diri sebagai Universitas Konservasi. Nilai-nilai konservasi ini mereka kristalisasikan dan susun menjadi tiga pilar konservasi: (1) nilai dan karakter, (2) seni dan budaya, dan (3) sumber daya alam dan lingkungan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya