320 Tahun Edar, Salah Satu Surat Kabar Tertua di Dunia Wiener Zeitung Berhenti Cetak

Parlemen Austria memutuskan untuk menghentikan cetakan harian salah satu surat kabar tertua di dunia, Wiener Zeitung, sebelum melanjutkan penerbitannya secara daring. Keputusan tersebut dipandang sebagai langkah terbaru setelah bertahun-tahun perselisihan atas surat kabar milik negara Austria.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 29 Apr 2023, 13:43 WIB
320 Tahun Edar, Salah Satu Surat Kabar Tertua di Dunia Wiener Zeitung Berhenti Cetak
Parlemen Austria memutuskan untuk menghentikan cetakan harian salah satu surat kabar tertua di dunia, Wiener Zeitung, sebelum melanjutkan penerbitannya secara daring. Keputusan tersebut dipandang sebagai langkah terbaru setelah bertahun-tahun perselisihan atas surat kabar milik negara Austria.
Seorang wanita memegang koran "Wiener Zeitung" terbitan 27 April 2023 dengan halaman depan yang menggambarkan usia surat kabar tersebut selama 320 tahun di Wina, Austria, 27 April 2023. Wiener Zeitung adalah salah satu surat kabar tertua di dunia. (JOE KLAMAR/AFP)
Parlemen Austria memutuskan untuk menghentikan cetakan harian salah satu surat kabar tertua di dunia, Wiener Zeitung, sebelum melanjutkan penerbitannya secara daring. (JOE KLAMAR/AFP)
Keputusan tersebut dipandang sebagai langkah terbaru setelah bertahun-tahun perselisihan atas surat kabar milik negara Austria. Demikian dilansir AFP. (JOE KLAMAR/AFP)
Surat kabar yang terbit pertama kali pada tahun 1703 ini awalnya bernama Wienerisches Diarium, sebelum berganti nama menjadi Wiener Zeitung pada tahun 1780. (JOE KLAMAR/AFP)
Presiden Ketiga Parlemen Austria, Norbert Hoger, mengatakan keputusan itu diadopsi oleh mayoritas, sedangkan undang-undang baru untuk memindahkan publikasi surat kabar online pada 1 Juli. Surat kabar yang terlibat akan mempertahankan setidaknya 10 publikasi cetak per tahun, tergantung dana yang tersedia. (JOE KLAMAR/AFP)
Menurut Asosiasi Penerbit Berita Dunia, Wiener Zeitung pada tahun 2004 adalah salah satu surat kabar tertua yang masih beredar. (JOE KLAMAR/AFP)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya