Bola Ganjil: Tumbal Standar Tinggi Bayern Munchen

Bayern Munchen memiliki standar tinggi. Tanya saja Carlo Ancelotti, atau baru-baru saja, Julian Nagelsmann.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 21 Apr 2023, 00:30 WIB
Carlo Ancelotti ketika melatih Bayern Munchen. (AP Photo/Matthias Schrader)

Liputan6.com, Jakarta - Bayern Munchen memiliki standar tinggi. Tanya saja Carlo Ancelotti, atau baru-baru saja, Julian Nagelsmann.

Kedua sosok memiliki kesamaan nasib saat bekerja di Allianz Arena. Mereka mampu mencatat rasio kemenangan mencapai 70 persen. Namun, Ancelotti dan Nagelsmann sama-sama menerima vonis pemecatan.

Carlo Ancelotti menangani Bayern mulai musim panas 2016. Dia dianggap sebagai sosok tepat untuk menggantikan Pep Guardiola yang memutuskan hengkang.

Dengan pengalaman segudang, pilihan manajemen klub terhadap Ancelotti tidak salah. Dia pun mempersembahkan gelar Bundesliga pada musim pertamanya.

Namun, Bayern gagal di dua ajang lain. Mereka tersingkir di semifinal DFB Pokal serta hanya mencapai delapan besar Liga Champions.

Muncul juga pertanyaan terhadap kemampuan Ancelotti dalam menyusun strategi. Pasalnya, Bayern di tangannya tidak lagi tampil dominan seperti ketika Guardiola masih berkuasa.

Pada musim berikutnya, Ancelotti akhirnya diberhentikan dari pekerjaan. Dia dipecat usai Bayern takluk 0-3 di hadapan Paris Saint-Germain pada laga fase grup Liga Champions.

Laporan yang beredar menyebut pemain senior Bayern melapor ke petinggi klub dan menginginkan Ancelotti pergi.

Pada titik itu, kemenangan Ancelotti di Bayern Munchen tepat di angka 70 persen. Rinciannya adalah 42 hasil maksimal dalam 60 pertandingan.

2 dari 3 halaman

Julian Nagelsmann

Julian Nagelsmann. (AFP/Michaela Rehle)

Nagelsmann memiliki rapor lebih baik ketimbang Ancelotti. Dia memiliki mendulang kemenangan 71,4 persen. Namun, seperti pendahulunya, Nagelsmann juga diberhentikan lebih cepat sebelum kesepakatan.

Bayern mengira Nagelsmann sebagai sosok revolusioner menyusul kinerjanya bersama RB Leipzig. Sang manajer pun mempersembahkan gelar Bundesliga di musim debut 2021/2022.

Sayang, titel itu sudah dianggap sebagai formalitas di kalangan manajemen. Performa Nagelsmann sebenarnya dinilai pada pentas Liga Champions.

Di sini dia tidak lulus tes karena Bayern terhenti pada perempat final. Rapor Nagelsmann makin ternoda karena anak asuhnya tersingkir di babak kedua DFB Pokal.

3 dari 3 halaman

Akhirnya Dipecat

Pelatih Julian Nagelsmann (kanan) berbicara dengan gelandang Bayern Munchen Alphonso Davies selama pertandingan Liga Champions UEFA menghadapi Paris Saint-Germain (PSG) di Parc des Princes di Paris, pada 14 Februari 2023. Kabar mendadak pemecatan Nagelsmann tersebut cukup membuat kegemparan di tengah jadwal jeda internasional musim ini. (FRANCK FIFE/AFP)

Nagelsmann tidak memiliki kesempatan memperbaiki kinerja musim ini. Bayern dibawanya lolos ke delapan besar Liga Champions dengan menyisihkan Paris Saint-Germain. Namun, manajemen klub ragu dia bisa membawa klub melewati juara Inggris Manchester City.

Bayern juga tidak lagi dominan di Bundesliga. Mereka tertinggal satu angka dari pimpinan klasemen Borussia Dortmund ketika Nagelsmann dipecat, Maret 2023.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya