Yusril Ihza Mahendra Temui Airlangga Hartarto di Markas Golkar, Bahas Pemilu 2024

Dalam pertemuan tersebut, Yusril mengaku tak menolak jika Golkar mengajak PBB bergabung di KIB.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 21 Mar 2023, 16:25 WIB
Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra bertemu Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Markas Golkar, Jakarta Barat, Selasa (21/3/2023). Pertemuan tersebut salah satunya membahas soal Pemilu 2024. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menemui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (21/3/2023). Dia mengakui bahwa pertemuan tersebut akan membahas soal Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Mau (bahas) Pemilu," kata Yusril Ihza Mahendra kepada wartawan sebelum pertemuan di Kantor Golkar, Jakarta Barat, Selasa (21/3/2023).

Kedatangan Yusril disambut langsung oleh Airlangga di depan Gedung DPP Partai Golkar. Dalam kesempatan itu, Yusril mengaku tak menolak apabila partainya diajak Golkar bergabung bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Koalisi boleh," ucapnya.

Sementara itu, Airlangga Hartarto juga terbuka apabila PBB ikut bergabung ke KIB. Dia berseloroh bahwa bendera PBB sudah dikibarkan di Gedung DPP Partai Golkar.

Terlebih, kata dia, simbol bulan dan bintang di bendera PBB juga sudah berwarna kuning. "Apalagi lihat Partai Bulan Bintang benderanya sudah kita kibarkan. Apalagi bulan bintangnya warnanya kuning," ucap Airlangga.

Sebelumnya, Ketua DPP Bidang Branding dan Komunikasi Publik Randy Bagasyudha mengatakan, Yusril akan didampingi oleh Sekjen PBB Afriansyah Noor, Wakil Ketua Umum dan Majelis Syura PBB saat melawat ke Markas Golkar.

"Jadi mas, InsyaAllah mulai pukul 16.00 WIB di kantor DPP Golkar. Prof Yusril, sekjen, waketum dan majelis syuro akan hadir," kata Randy, saat dikonfirmasi, Selasa (21/3/2023).

Dia pun menyebut, tujuan silaturahmi PBB ke Partai Golkar akan dijelaskan langsung oleh Yusril usai tiba di markas partai pohon beringin tersebut. "Pembahasan intinya silaturahim, nanti Pak Yusril langsung yang konpres," jelasnya.

2 dari 2 halaman

Diajak Gabung Koalisi PKB-Gerindra, Yusril Tunggu Sikap PDIP

Usai bersalaman, Yusril dan Cak Imin langsung masuk ke ruang pertemuan internal untuk berdiskusi secara empat mata. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) pimpinan Yusril Ihza Mahendra melawat ke Markas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dalam kesempatan itu, Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menawarkan PBB bergabung bersama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang dibidani PKB dan Gerindra.

"Tentu kita menawarkan kepada PBB dan partai-partai lain untuk bergabung dengan koalisi Kebangkitan Indonesia raya. Koalisi kebangkitan Indonesia Raya ini akan terus berupaya agar partai-partai terus bergabung bersama kita," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Cak Imin menyebut, partainya terus mendekati PBB dengan harapan agar Yusril mau bergabung bersama Koalisi PKB-Gerindra.

"PBB nanti kita akan terus dekati tetapi tadi sudah saya sampaikan semoga nanti akhirnya bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya," ucapnya.

Sementara itu, Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra masih mengikuti perkembangan politik jelang Pemilu 2024 untuk bergabung ke koalisi. Kata dia, hingga saat ini PBB belum menentukan ke koalisi mana akan berlabuh.

"PBB memang betul sampai hari ini blm menentukan koalisinya. Kalaupun di pemerintahan sama-sama dengan PKB juga dalam koalisi kabinet Pak Jokowi," ucapnya.

Menurutnya, koalisi Pilpres 2024 baru final akan terbentuk ketika PDI Perjuangan sudah menentukan capresnya. Sebab, PDIP adalah partai penguasa yang juga memiliki tiket sendiri untuk mengusung capres-cawapres 2024.

"koalisi ini benar-benar akan terbentuk apabila PDIP sudah bersikap. Akan terbentuk apabila PDIP sudah bersikap karena kita tahu PDIP itu yang memegang suara terbanyak di DPR," tuturnya.

"Kita sekarang kemudian juga PDIP juga sedang memerintah sekarang, oleh karena itu keputusan dari PDIP itu akan mendorong terbentuknya koalisi yang lain," ucap Yusril menandaskan.

Infografis Usulan Partai Prima dan KPU Berdamai Terkait Penundaan Pemilu 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya