Puncak Covid-19 di Jakarta Diprediksi Awal Desember, Warga Diminta Taat Prokes

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengantisipasi kenaikan jumlah pasien terpapar Covid-19 pada akhir November atau awal Desember 2022

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Nov 2022, 16:33 WIB
Petugas kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Matraman melakukan vaksinasi COVID-19 di SD Negeri 25 Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (23/3/2022). Vaksin yang digunakan adalah vaksin AstraZeneca untuk dosis pertama, kedua, dan ketiga (booster). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengantisipasi kenaikan jumlah pasien terpapar Covid-19 pada akhir November atau awal Desember 2022 dengan mempersiapkan ketersediaan tempat tidur di rumah-rumah sakit.

"Untuk Natal dan tahun baru, kami telah melihat, membandingkan, menganalisis tren dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan bagaimana risiko penyebabnya," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti di Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Widyastuti mengatakan, saat ini tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (BOR) di Jakarta dalam kisaran 20 hingga 25 persen. Dia berharap kenaikan angka Covid-19 tidak terjadi pada waktu-waktu tersebut.

"Untuk prediksi akan terjadi puncak kasus pada akhir November atau awal Desember, tetapi tentu kita berharap itu tidak terjadi dan akan dihindari dengan berbagai upaya," ungkap dia dilansir dari Antara.

Widyastuti berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes). "Kami tetap mengimbau protokol kesehatan tetap dijaga, memakai masker terutama di tempat tertutup," kata dia.

Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan meski status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta level satu.

"Tentu peran media sangat strategis dan penting untuk mengedukasi warga untuk menjaga prokes dan pastikan kita terlindungi dengan vaksinasi," kata Widyastuti.

2 dari 3 halaman

Kemenkes Izinkan Lansia Dapat Vaksinasi Booster Covid-19 Kedua

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 kepada warga di Balai RW 02, Jati Padang, Jakarta Selatan, selasa (28/6/20222). Munculnya COVID-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 membuat sejumlah warga antusias mengikuti vaksinasi COVID-19 yang didominasi vaksin booster.gratis beras, minyak, goreng, gula dan mie instan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengizinkan pemberian vaksinasi booster Covid-19 dosis kedua atau suntikan keempat kepada lanjut usia (lanisa) di atas 60 tahun.

Izin ini diberikan lantaran dalam beberapa minggu terakhir terjadi tren peningkatan kasus Covid-19.

Kebijakan ini tercantum dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia. Berlaku efektif sejak ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu pada tanggal 22 November 2022.

Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, M. Syahril mengatakan, kebijakan tersebut dilakukan untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap kelompok rentan. Dan untuk mengurangi tingkat keparahan bahkan kematian akibat Covid-19.

SE tersebut juga dimaksudkan untuk mendorong Pemerintah Daerah dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) penyelenggara vaksinasi baik pemerintah maupun swasta untuk melakukan vaksinasi Covid-19 booster kedua bagi lansia.

Vaksin yang dapat digunakan untuk dosis booster kedua adalah vaksin yang telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Serta mendapat rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Tak lupa sambil memerhatikan vaksin yang tersedia di masing-masing daerah.

 

3 dari 3 halaman

vaksinasi booster

Petugas medis menyuntikkan vaksin kepada warga di Gor Ciracas, Jakarta, Sabtu (19/3/2022). Vaksin booster diberikan kepada warga lanjut usia dan masyarakat berisiko tinggi tertular Covid-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Berikut adalah regimen vaksin yang dapat digunakan untuk vaksinasi booster kedua bagi lansia:

1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac

- AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

- Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

- Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

- Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

- Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

 

2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca

- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

- AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

 

3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer

- Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml

- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

- AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

 

4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna

- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

 

5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)

- Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

- Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

 

6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm

- Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

- Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

 

7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax

- Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml 

Infografis Kenali Gejalanya dan Jurus Redam Covid-19 Omicron XBB (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya