PGN Perluas Bisnis LNG ke Bangladesh

PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina memperluas pasar gas bumi internasional melalui pemenuhan kebutuhan Liquified Natural Gas (LNG) di Bangladesh

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Okt 2022, 20:15 WIB
Petugas mengecek instalasi pipa metering regulating station PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk di PT Lion Metal Works di Jakarta, (28/10/2015). Sektor Industri kini mulai mengkonversi dari bahan bakar minyak ke gas alam. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina memperluas pasar gas bumi internasional melalui pemenuhan kebutuhan Liquified Natural Gas (LNG) di Bangladesh.

Guna menjajaki potensi bisnis gas bumi di Bangladesh, PGN dan Intraco menandatangani Memorandum of Understanding mengenai pengembangan suplai LNG dan infrastrukur gas bumi di Bangladesh.

Penandatanganan dilaksanakan oleh selaku dengan Mohammed Riyadh Ali selaku Managing Director Intraco Refueling Station Ltd. serta disaksikan Duta Besar Indonesia untuk Bangladesh dan Nepal, Heru Subolo, (19/10/2022).

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan mengatakan,dengan penguasaan lebih dari 90 persen market gas bumi di Indonesia, PGN antusias menjadi bagian dari pengembangan bisnis LNG di Bangladesh baik sebagai pemasok LNG maupun penyedia infrastruktur di Bangladesh.

“Dalam kerjasama ini, ke depan diharapkan PGN akan berperan sebagai penyedia kargo LNG yang bisa menopang pertumbuhan ekonomi Bangladesh. Kolaborasi juga dilakukan untuk potensi pengembangan bisnis gas bumi lainnya di sektor transportasi gas, rumah tangga dan lainnya," kata Heru, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (20/10/2022).

Heru melanjutkan, PGN telah berpengalaman dalam mengelola bisnis midstream hingga downstream gas bumi, portofolio LNG domestik maupun internasional, serta pengalaman dalam mengelola FSRU dan fasilitas LNG lainnya.

“Kami semakin optimis merealisasikan peningkatan bisnis gas bumi di pasar internasional. Semoga kerjasama ini dapat berlanjut sampai dengan tahap eksekusi secara komersial,” ujar Heru.

 

2 dari 3 halaman

Ketahanan Energi

Petugas membersihkan area dekat instalasi jaringan gas PGN di Rusunawa Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Pada tahun 2020, Kementerian ESDM melalui PGN menargetkan 266.070 rumah tangga dan industri kecil di 49 kabupaten/kota tersambung jaringan gas bumi. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Bagi Bangladesh, kerja sama ini akan mengarah pada ketahanan energi di Bangladesh sebagai salah satu sumber kekuatan ekonomi di Asia Selatan. Secara historis, gas bumi menjadi salah satu sumber energi utama yang diutilisasi lebih dari 60 persen di Bangladesh.

Pemenuhan gas bumi akan dikombinasikan dengan implementasi dan pengembangan teknologi serta komersialisasi pemanfaatan gas bumi sehingga akan mendorong Bangladesh ke level baru.

Duta Besar RI untuk Bangladesh, Heru Subolo mengapresiasi PGN dan Intraco atas langkah ini dan agar detail serta implementasi kerjasama ini dapat segera terlaksana.

“Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan stabil sebesar 6%, pasar Bangladesh sangat terbuka bukan hanya di bidang migas namun juga kesempatan di bidang nonmigas.” ucap Subolo.

"MoU ini juga semoga akan semakin meningkatkan relasi Indonesia dan Bangladesh” imbuhnya.

 

3 dari 3 halaman

Hubungan Bilateral

Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

PGN sebagai representasi Indonesia dan Holding Migas PT Pertamina (Persero) siap untuk menguatkan kerja sama dengan Bangladesh.

Kerja sama ini sekaligus memupuk hubungan bilateral diplomasi ekonomi antara Indonesia dan Bangladesh yang sudah terjalin selama ini.

PGN juga memastikan bahwa pemenuhan energi dan implementasi potensi bisnis lainnya akan memberikan benefit baik bagi Indonesia maupun Bangladesh.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya