Hoaks Video TikTok Awan Jatuh di Kampar Riau, Ini Kata Peneliti BRIN

Fenomena awan biasa microburst atau downburst kerap terjadi karena terpengaruh arus angin yang sangat kuat dari atas menuju ke bawah.

oleh Arie Nugraha diperbarui 01 Agu 2022, 20:00 WIB
Ilustrasi Awan (Gambar oleh Dimitris Vetsikas dari Pixabay)

Liputan6.com, Bandung - Video viral di TikTok tentang video awan jatuh di Kampar, Riau, beberapa waktu lalu dapat disebut sebagai berita bohong alias hoaks. Kepastian hoaks tersebut bisa diketahui dengan jelas hanya dengan melihat visual penampakan awan jatuh tersebut yang lebih menyerupai busa sabun.

Dalam video tersebut, tampak gumpalan awan putih dalam bentuk busa berada di beberapa lokasi di wilayah tersebut.

Apakah tidak pernah terjadi fenomena awan jatuh? Menurut Erma Yulihastin, Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer-BRIN mengtaakn, awan adalah sekumpulan titik-titik air yang melayang-layang di atmosfer dan berasal dari proses pengembunan atau kondensasi udara hangat yang menguap dari permukaan bumi.

Awan terjaga tetap di atas walaupun terdapat gravitasi bumi yang dapat menariknya ke bawah.

"Karena awan berasal dari sekumpulan udara yang naik karena densitasnya lebih ringan dibandingkan udara di sekitarnya," jelas Erma, Senin (1/8/2022).

Selanjutnya kata Erma, jika suhu udara di dalam awan masih sangat dingin setara dengan lebih rendah dari nol derajat Celcius, maka proses pembentukan es (icing) dapat terus terjadi.

Kejadiannya dengan berbagai cara antara partikel-partikel kecil yang ada di sana seperti saling bergabung, menumbuk, memisah, dan sebagainya.

Sehingga di dalam awan itu ada kegiatan yang sangat meriah, tidak diam dan tenang sebagaimana ketika kita lihat dari kejauhan.

Selain itu, sepanjang kandungan awan sebagian besar masih berupa kristal es, air super-dingin (supercooled water), dan titis-titis kecil es (ice droplet) dibandingkan dengan titis-titis kecil air (water droplet).

"Apalagi tetes-tetes air hujan (raindrop), inilah yang membuat awan itu masih akan terus berada di atas," ungkap Erma.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gambar Tangkapan Layar Video yang Diklaim Awan Jatuh di Kampar, Riau (sumber: Facebook).
2 dari 2 halaman

Istilah Microburst

Erma mengungkapkan fenomena awan jatuh yang bisa terjadi dalam istilah meteorologi dikenal dengan microburst atau downburst, yaitu fenomena yang ditunjukkan melalui penampakan seakan awan badai berwarna abu tebal namun memiliki gumpalan yang menggelayut di bawahnya.

Sehingga seakan-akan awan tersebut hendak jatuh menuju ke permukaan tanah.

Secara ilmiah, fenomena penampakan ini dapat terjadi karena terdapat arus angin yang sangat kuat dari atas menuju ke bawah atau disebut dengan downdraft.

Juga efek dari turbulensi juga pusaran vorteks yang berada di dalam sebuah awan badai yang besar dan kuat.

"Microburst ini tentu sangat berbahaya bagi pesawat yang melintas di bawahnya karena dapat menjatuhkan pesawat," ujar Erma.

Hantaman angin dari atas menuju bawah yang sangat dahsyat ini juga disertai dengan hujan air deras, disertai es atau bahkan juga air dingin dengan titik beku di bawah nol derajat Celcius atau disebut juga freezing rain.

Tak jarang juga disertai petir dan guruh. Fenomena microbusrt tak hanya menghasilkan cuaca buruk tapi juga membahayakan bagi dunia penerbangan serta menimbulkan kerusakan yang luas bagi permukiman dan infrastruktur yang berada di bawahnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya