Indonesia Luncurkan Country Platform untuk Mekanisme Transisi Energi

Pemerintah RI meluncurkan Country Platform untuk Mekanisme Tansisi Energi (Energy Transition Mechanism/ETM) bersama dengan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB)

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 15 Jul 2022, 13:47 WIB
Di tengah tantangan transformasi industri migas terhadap perubahan iklim, setidaknya terdapat dua agenda strategis untuk diselesaikan

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah RI meluncurkan Country Platform untuk Mekanisme Tansisi Energi (Energy Transition Mechanism/ETM) bersama dengan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI). Ini merupakan bentuk komitmen kuat dalam penanganan perubahan iklim atau climate change.

"Peluncuran ini sangat tepat, khususnya pada awal pertemuan Presidensi G20 Indonesia. Ini merupakan momentum penting untuk mendorong seluruh anggota dan negara lain untuk menjalankan komitmen pembiayaan iklim mereka dengan inisiatif yang nyata dan dapat diimplementasikan," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu dalam keterangan tertulis, Jumat (15/7/2022).

Febrio menilai, ETM merupakan rencana ambisius yang dapat mendorong peningkatan infrastruktur energi Indonesia. Lalu, untuk mempercepat transisi energi menuju emisi nol bersih dengan cara yang adil dan terjangkau di 2060, atau dipercepat. Sejak pertemuan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan ADB untuk mengumumkan kerjasama baru peluncuran ETM Indonesia pada November 2021 lalu, Indonesia telah mengembangkan desain implementasi ETM yang efektif dan terukur.

Indonesia juga telah sepakat untuk menetapkan serangkaian tujuan dan milestone yang harus dicapai oleh para pemangku kepentingan menuju Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Indonesia dan COP 27 di Mesir nanti.

"Negara menaruh prioritas tertinggi pada transisi energi menuju energi yang lebih bersih. Namun dengan transisi ini, Pemerintah Indonesia perlu memastikan bahwa perekonomian dapat terus tumbuh dan memerlukan lebih banyak energi dan listrik, namun pada saat yang sama harus mengurangi emisi," tutur Febrio.

Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan kombinasi dari upaya pensiun dini (early retirement) pembangkit listrik tenaga batu bara dan secara bersamaan, melakukan pengembangan energi terbarukan.

 

2 dari 3 halaman

Dilakukan Terukur

Kondisi hutan bakau di pesisir kawasan Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Tutupan hutan tersebut berakibat bertambahnya emisi karbon dioksida hingga 4,69 kilo ton. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Early retirement akan dilaksanakan secara terukur dan bertahap dalam jangka menengah dan panjang. Pemerintah pun memastikan, transisi ini tetap terjangkau (affordable) bagi masyarakat, dunia usaha, dan juga bagi APBN.

ETM sendiri terdiri dari dua skema. Pertama, skema Fasilitas Pengurangan Emisi (Carbon Reduction Facility / CRF) digunakan untuk pensiun dini pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU) di Indonesia. Sementara, skema Fasilitas Energi Bersih (Clean Energy Facility /CEF) ditujukan untuk mengembangkan atau menginvestasikan pembangunan fasilitas energi hijau.

"Mekanisme ini diharapkan menjadi solusi bersama bagi masyarakat, investor, perekonomian daerah, dan lingkungan," kata Febrio.

"Untuk sampai pada level implementasi, pengaturan dalam mekanisme tersebut, harus didefinisikan dengan baik. Termasuk lembaga yang berpartisipasi, instrument pembiayaan, tantangan, dan manfaat atau kerugian keuangan dan ekonomi yang diharapkan. Terkait hal ini, country platform mengakomodasi pendekatan holistik yang dibutuhkan untuk implementasi ETM," bebernya.

Country platform untuk ETM menjadi kerangka yang menyediakan kebutuhan pembiayaan dalam mempercepat transisi energi nasional dengan memobilisasi dana yang bersumber dari publik dan swasta secara berkelanjutan.

 

3 dari 3 halaman

Libatkan Investor

Emisi karbon merupakan kunci penting untuk menghindari perubahan iklim saat ini. Solusinya adalah mesin penghisap karbon di Swiss. (Pixabay)

Platform ini juga menyambut baik keterlibatan seluruh investor, termasuk Asian Development Bank (ADB), Bank Dunia, Lembaga Pengelola Investasi (Indonesia National Authority / INA), Aliansi Keuangan Glasgow untuk Emisi Bersih (Glasgow Financial Alliance for Net Zero/GFANZ), dan bank pembangunan multilateral lainnya, negara, sektor swasta, dan filantropis.

Dikatakan Febrio, country platform ini merupakan model yang dapat digunakan oleh negara-negara lain. Untuk memastikan efektivitasnya, country platform ETM dapat disesuaikan dan diadaptasi berdasarkan konteks lokalitas dan kebutuhan masing–masing negara sesuai dengan spesifikasi, prioritas, dan peraturannya.

Sumber investasi country platform Indonesia akan berasal dari pembiayaan campuran (blended finance) melalui PT SMI, termasuk filantropis, lembaga pembangunan bilateral atau multilateral, dan lembaga pembiayaan iklim. Beberapa sumber pembiayaan termasuk dari Aliansi Pembiayaan Glasgow Untuk Nett Zero dan SDG Indonesia One (SIO).

"Country platform ETM akan menjadi salah satu deliverable nyata dalam Presidensi G20 Indonesia. Indonesia akan terus berupaya untuk menjadi contoh bagi negara lain dan berharap agar komitmen yang sama dapat diimplentasikan oleh negara dan mitra pembangunan lain di kawasan dan global," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya