Retno Marsudi Ucap Syukur Misi ke Ukraina-Rusia Presiden Jokowi Lancar dan Selamat

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengucap syukur atas sukses dan kelancaran perjalanan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 01 Jul 2022, 20:50 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kiri) berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kanan) saat bertemu di Istana Maryinsky, Kiev, Ukraina, Rabu (29/6/2022). Turut mendampingi Presiden Jokowi yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengucap syukur atas sukses dan kelancaran perjalanan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia.

"Alhamdulillah, perjalanan mendampingi presiden Jokowi dan ibu negara ke Kiev, Ukraina (29/6) berjalan lancar dan selamat," tulis Retno Marsudi dalam akun Instagramnya.

Setelah selesai membawa misi perdamaian ke kedua negara yang tengah berkonflik, Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Iriana Jokowi tiba di Bandar Udara Internasional Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA) Jumat (1/7/2022) sekitar pukul 02.15 waktu setempat.

Saat turun dari pesawat, Presiden dan Ibu Iriana disambut oleh Menteri Energi dan Infrastruktur PEA Suhail Mohammed Al Mazroei, Duta Besar RI untuk PEA Husin Bagis beserta istri, Duta Besar PEA untuk Indonesia Abdullah Aldhaheri, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Atase Pertahanan di KBRI Riyadh, Brigjen TNI Putut Witjaksono Hadi beserta istri.

Di Abu Dhabi, mengawali agendanya pada pagi hari nanti, Presiden Jokowi dijadwalkan akan bertemu dengan pebisnis dan investor PEA, demikian dikutip dari laman setkab.go.id.

Pada siang harinya, Presiden Jokowi dan Presiden PEA Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan diagendakan akan melaksanakan salat jumat berjemaah bersama sebelum keduanya melakukan pertemuan bilateral.

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana beserta rombongan dijadwalkan akan kembali ke tanah air pada Jumat sore.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Pengamat HI: Jokowi Sukses Bawa Misi Perdamaian Ukraina-Rusia

Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) usai menyampaikan pernyataan bersama di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/6/2022). Presiden menyatakan siap menjadi jembatan komunikasi antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin agar kedua pihak mencapai perdamaian. (FOTO: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Misi perdamaian yang dibawa Presiden RI Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia disebut sukses. Hal ini disampaikan oleh Pengamat hubungan international sekaligus pendiri Synergy Policies, Dinna Prapto Raharja.

Menurut Dinna Prapto Raharja, sukses saat dilihat dari bagaimana Presiden Jokowi diterima oleh Volodymyr Zelensky dan Vladimir Putin.

"Ya, sukses dilihat dari penerimaan dari Zelensky dan Vladimir Putin yang aman, sangat positif dan penuh gesture hormat pada Presiden Jokowi, kata Dinna saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (1/7/2022).

"Pesan damai tersampaikan, permintaan Indonesia soal pangan dan energi diterima. Kemungkinan besar kecuali ada dinamika lain dari G7, Ukraina dan Rusia akan hadir di G20 summit."

Dinna turut menyebut bahwa tugas Indonesia setelah pertemuan dengan pemimpin Ukraina dan Rusia adalah upaya untuk menciptkan kembali perdamaian dengan negara-negara di kawasan.

"Joko Widodo merapatkan barisan pendukung perdamaian dan multilateral approach to war di kawasan dan di tingkat global, termasuk dengan negara-negara nonblok."

Dalam pernyataan pers-nya usai bertemu dengan Zelensky maupun Putin, Jokowi tidak menyebutkan permintaan soal gencatan senjata. Apakah gencatan senjata masih dari kata jauh?

Dinna Prapto Raharja menjawab bahwa tidak disebutnya pada media bukan berarti tidak diangkat.

"Dalam situasi saat ini, penuh ketegangan dan ketidakpastian, Presiden Joko Widodo kemungkinan besar menghindar dari megaphone diplomacy (diplomasi yang mengungkap segala detil ke media demi menekan negara-negara lain) agar hasilnya lebih positif dan dialog damai dibuka dahulu."

"Lagipula sumber masalahnya bukan Rusia vs Ukraina, ada masalah NATO, EU, US-NATO juga."

 

3 dari 4 halaman

Fokus Pembahasan Putin dengan Jokowi di Rusia

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pernyataan bersama di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/6/2022). Kehadiran Jokowi disambut senyum ramah Putin. Keduanya pun kompak mengenakan setelan jas hitam. (FOTO: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Dalam pernyataan pers bersama Rusia-Indonesia setelah pertemuan dengan Joko Widodo (Jokowi), Vladimir Putin mengatakan senang atas kunjungan Presiden Indonesia ke negaranya.

Jokowi ke Rusia pada Kamis 30 Juni 2022 waktu setempat, melakukan pertemuan tete-a-tete dengan misi perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

"Kami sangat senang menyambut Presiden Republik Indonesia di Kremlin. Ini adalah kunjungan pertama Jokowi ke Moskow sebagai Presiden. Kami senang Anda ada di sini," ucap Vladimir Putin dalam keterangan pers bersama tersebut yang dikutip dari situs Kremlin, Jumat (1/7/2022).

"Izinkan saya menekankan bahwa Indonesia adalah salah satu mitra utama kami di Asia-Pasifik. Hubungan Rusia-Indonesia bersifat konstruktif dan saling menguntungkan dan terus berkembang atas dasar tradisi persahabatan dan bantuan timbal balik yang telah berlangsung lama," sambungnya."

"Mari saya ingatkan bahwa negara kita membantu Indonesia membangun kenegaraan dan memperkuat posisi republik muda di kancah internasional."

Pada kesempatan tersebut, Putin menyebut bahwa kerja sama dengan Rusia sejak lama telah membuahkan hasil di Indonesia hingga saat ini. "Dengan partisipasi spesialis, insinyur dan pembangun kami, fasilitas transportasi dan infrastruktur industri besar, stadion, rumah sakit, dan institusi penting lainnya dibangun di Indonesia, banyak di antaranya beroperasi hingga hari ini.

Putin mengungkap bahwa pembicaraan dengan Joko Widodo dilakukan secara bisnis dan cukup substantif.

"Tentu saja, kami fokus pada kerja sama perdagangan dan ekonomi, yang menunjukkan dinamika positif. Pada tahun 2021, misalnya, perdagangan bilateral tumbuh lebih dari 40 persen, dan naik lebih dari 65 persen dalam lima bulan pertama tahun ini. Dalam konteks ini, kedua belah pihak menyatakan minatnya untuk meningkatkan kerja Komisi Bersama Rusia-Indonesia untuk Kerjasama Perdagangan, Ekonomi dan Teknik."

 

4 dari 4 halaman

Fokus Bidang Kerja Sama, Layanan Udara Moskow-Bali Salah Satunya

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Presiden Rusia Vladimir Putin usai menyampaikan pernyataan bersama di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/6/2022). Dalam pertemuan itu Jokowi meminta ruang dialog bagi Ukraina-Rusia untuk segera menyelesaikan permasalahan kedua negara tersebut. (FOTO: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Vladimir Putin menambahkan bahwa peluang tambahan untuk membangun kemitraan ekonomi yang saling menguntungkan dan meningkatnya jumlah pertukaran komersial antara negara telah membuka peluang baru.

"Kami sangat mementingkan menciptakan zona perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia. Kami berharap pembicaraan tentang rancangan perjanjian yang sesuai akan diadakan sebelum akhir tahun dan akan membuahkan hasil."

"Banyak perusahaan kami, termasuk perusahaan energi, beroperasi di Indonesia. Ada ketertarikan untuk mengembangkan industri tenaga nuklir nasional. Dengan pengalaman yang unik, kompetensi dan teknologi yang tak tertandingi, Rosatom State Corporation bersedia untuk mengambil bagian dalam proyek-proyek bersama, termasuk proyek-proyek yang terkait dengan penggunaan non-energi teknologi nuklir, misalnya, di bidang kedokteran dan pertanian."

"Kami memiliki banyak potensi kerjasama bisnis dalam pengembangan infrastruktur transportasi dan logistik. Misalnya, Russian Railways dapat mengambil bagian dalam mengimplementasikan inisiatif skala besar Indonesia untuk memindahkan ibu kota negara ke pulau Kalimantan. Moskow, ibu kota Rusia, yang telah berkembang dengan kecepatan yang sangat baik dan dengan peningkatan kualitas yang tinggi, juga dapat berpartisipasi dalam proyek yang benar-benar ambisius ini."

Selama pembicaraan dengan Joko Widodo, papar Vladimir Putin, kami fokus pada bidang kerja sama yang penting seperti pertukaran kemanusiaan, budaya, wisata, dan pendidikan. Pelonggaran pembatasan anti-COVID untuk pelancong dan aturan bebas visa saat ini akan berkontribusi pada hal ini. Kami sedang mendiskusikan kemungkinan melanjutkan layanan udara langsung antara Moskow dan pulau resor Bali.

Infografis Rencana Kunjungan Jokowi ke Ukraina-Rusia di Tengah Konflik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya