Indonesia Resmi jadi Ketua ANF Periode 2022-2024

Indonesia resmi ditunjuk menjadi ketua sekretariat Aids to Navigation Fund (ANF) periode 2022-2024.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 21 Jun 2022, 20:32 WIB
Indonesia resmi ditunjuk menjadi ketua sekretariat Aids to Navigation Fund (ANF) periode 2022-2024. Tugas utamanya menjaga perairan di Selat Malaka dan Selat Singapura. (Dok. Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia resmi ditunjuk menjadi ketua sekretariat Aids to Navigation Fund (ANF) periode 2022-2024. Tugas utamanya menjaga perairan di Selat Malaka dan Selat Singapura.

Indonesia melanjutkan posisi Malaysia yang sebelumnya menjabat sebagai ketua sekretariat. Serah terima dilakukan dalam pertemuan The 26th ANF Committee Meeting yang digelar tanggal 21-22 Juni 2022 di Hotel Merusaka, Nusa Dua, Bali.

Bertindak selaku tuan rumah, Delegasi Indonesia diketuai oleh Direktur Kenavigasian, Hengki Angkasawan. Sedangkan Delegasi Malaysia diketuai oleh Direktur Marine Department of Malaysia, Hairizam bin Albukhari dan Delegasi Singapura diketuai oleh Direktur Internasional Maritime and Port Authority of Singapore, Dawn Chen. Adapun bertindak selaku Chairman memimpin Sidang adalah Kepala Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok, Raymond Ivan Sianturi.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut dalam memastikan dan menjaga Selat Malaka dan Selat Singaoura adalah tanggung jawab bersama. Lalu, membuk wilayah tersebut untuk aktivitas pelayaran juga perlu adanya kerja sama, tak hanya tiga negara yang berdekatan.

“Oleh karena itulah ANF dibentuk, untuk mengundang negara pengguna Selat serta stakeholder lainnya, bersama-sama menjaga sarana bantu navigasi pelayaran di Selat Malaka dan Selat Singapura,” katanya mengutip keterangan resmi, Selasa (21/6/2022).

Ia emmandang ini jadi hal penting. Mengingat Selat Malaka dan Selat Singapura sebagai salah satu jalur pelayaran yang paling strategis dan penting di dunia yang melayani dan dilalui oleh pelayaran Internasional.

“Dengan lalu lintas yang padat, serta Panjang dan karakteristik geografis Selat tersebut, maka keselamatan navigasi pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim akan terus menjadi tantangan bagi ketiga negara Pantai,” ujarnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Apresiasinya ke Malaysia dan Singapura

Indonesia resmi ditunjuk menjadi ketua sekretariat Aids to Navigation Fund (ANF) periode 2022-2024. Tugas utamanya menjaga perairan di Selat Malaka dan Selat Singapura. (Dok. Kemenhub)

Untuk itu, Menhub Budi menyampaikan apresiasinya kepada Malaysia dan Singapura yang telah melaksanakan tugas sebagai Ketua Sekretariat ANF dengan baik selama tahun 2008 sampai dengan 2021 dan berharap Indonesia dapat melaksanakan tugas dengan baik sebagai Ketua Sekretariat ANF Periode 2022-2024.

“Saya yakin Indonesia dapat melaksanakan tugas dengan baik sebagai Ketua Sekretariat ANF dan, Bersama dengan Negara Pantai yang lain dapat mengundang dan mendapatkan kontribusi yang lebih luas dari Negara Pengguna dan pemangku kepentingan lainnya,” tukasnya.

Pada kesempatan tersebut, Menhub Budi juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh contributor ANF atas kontribusinya yang berkelanjutan untuk meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di Selat Malaka dan Selat Singapura.

 

 

3 dari 4 halaman

Semua Pihak

Kementerian Perhubungan memberikan lima kapal oenangkap ikan untuk nelayan

Plt Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha menegaskan bahwa tanggung jawab untuk menjaga keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di Selat Malaka dan Selat Singapura merupakan tanggung jawab semua pihak.

Oleh karena itu, dia juga menyampaikan apresiasi terhadap seluruh anggota komite atas dukungan dan kontribusi yang berkelanjutan terhadap ANF.

“Walaupun masih dalam kondisi pandemi, saya harap tidak menurunkan semangat kita semua untuk berkolaborasi dalam upaya meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di Selat Malaka dan Selat Singapura,” katanya diwakili Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Capt. Weku Frederik Karuntu.

Lebih lanjut, Direktur Kenavigasian, Hengki Angkasawan menjelaskan bahwa ANF merupakan salah satu dari tiga pilar Mekanisme Kerjasama (Cooperative Mechanism) mengenai Keselamatan Pelayaran dan Perlindungan Lingkungan Maritim di Selat Malaka dan Selat Singapura.

Di samping Co-operation Forum (CF) dan Project Coordination Committee (PCC), yang dibentuk untuk mendanai pembaruan dan pemeliharaan alat bantu navigasi pelayaran di Selat Malaka dan Selat Singapura.

 

4 dari 4 halaman

Kontribusi

Kemudian Kepala Distrik Navigasi Kelas I Tg. Priok, Raymond Ivan Sianturi menerangkan ANF berfungsi sebagai sarana bagi semua pengguna Selat Malaka dan Singapura.

Untuk bisa berkontribusi secara finansial terhadap pemeliharaan bantuan navigasi pelayaran di Selat tersebut. Kontribusi ke ANF ini bersifat sukarela dan dapat diterima dari baik dari suatu Negara, kalangan industri, swasta, organisasi non pemerintah, serta organisasi antar pemerintah termasuk International Maritime Organization (IMO).

Administrasi dari ANF atau kesekretariatan diselenggarakan oleh 3 (tiga) Negara Pantai, Indonesia, Malaysia dan Singapura secara bergantian setiap 3 (tiga) tahun sekali sehingga tidak ada Sekretariat permanen dari ANF.

Adapun Periode 2018-2021 Kesekretariatan ANF dipegang oleh Malaysia untuk kemudian diserah terimakan ke Indonesia untuk periode 2022-2024.

Infografis Pergerakan Arus Mudik-Balik Lebaran 2022 Sesuai Moda Transportasi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya