Spanyol Rencana Beri Cuti 3 Hari untuk Karyawan yang Menstruasi

Spanyol rencananya akan memberikan cuti selama 3 hari untuk karyawan yang sedang menstruasi.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 19 Mei 2022, 18:35 WIB
Ilustrasi menstruasi Credit: pexels.com/Saora

Liputan6.com, Jakarta - Rata-rata, seorang wanita akan mengalami menstruasi sampai dia berusia 50 tahun, dan setiap periode dijumlahkan menjadi 6,5 tahun.

Dalam sebuah penelitian, 90% orang yang mengalami menstruasi mengungkapkan bahwa mereka mengalami berbagai gejala.

Dari 32% hingga 40% orang yang mengalami menstruasi melaporkan rasa sakit yang sangat parah sehingga mereka harus bolos kerja atau sekolah.

Dilansir Bright Side, Kamis (19/5/2022), pemerintah Spanyol mengusulkan undang-undang yang akan memungkinkan wanita yang menderita periode menyakitkan untuk mengambil beberapa hari "cuti menstruasi." 

Rancangan undang-undang tersebut mengatakan wanita dapat memiliki 3 hari libur, dan ini dapat diperpanjang hingga 5 hari – dalam keadaan tertentu.

Cuti sakit 3 hari akan difasilitasi dengan surat keterangan dokter, namun tidak diberikan kepada mereka yang mengalami ketidaknyamanan ringan. 

Mengingat lebih dari separuh wanita menderita nyeri haid, tindakan ini akan memberikan kelegaan bagi banyak orang. 

Beberapa perusahaan melaporkan bahwa sejak mengadopsi konsep "cuti menstruasi", kepercayaan di antara manajer dan pekerja telah meningkat dan karyawan tampak lebih produktif daripada sebelumnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Cuti Menstruasi

Ilustrasi Haid/https://unsplash.com/Oana Critina

Cuti haid di Jepang sudah ada sejak tahun 1947. Undang-undang tidak mewajibkan perusahaan untuk memberikan cuti berbayar atau upah tambahan bagi perempuan yang memilih bekerja selama menstruasi.

Pada tahun 1965, 26% karyawan meminta cuti. Pada 2017, hanya 0,9% wanita yang mengklaimnya.

Karyawan wanita di Korea Selatan berhak atas cuti menstruasi dan dipastikan mendapat bayaran tambahan jika mereka tidak menggunakan hari libur mereka.

Di Zambia, wanita dapat mengambil cuti 1 hari setiap bulan, kebijakan yang juga dikenal sebagai “Hari Ibu”.

Selain cuti menstruasi, Spanyol juga akan membuat produk sanitasi lebih mudah diakses oleh massa. Mereka akan tersedia secara gratis di pusat-pusat pendidikan dan sosial, dan pajak atas barang-barang ini akan dikurangi lebih lanjut. Seluruh RUU pun rencananya akan disetujui minggu ini.

3 dari 4 halaman

Makanan yang Ampuh untuk Mengatasi Kram Menstruasi

Ilustrasi menstruasi. Credit: pexels.com/

Berikut adalah makanan yang harus dimakan untuk mengatasi kram menstruasi:

1. Sayuran hijau

Sayuran berdaun hijau mengandung zat besi yang tinggi, yang kurang dari tubuhmu selama menstruasi karena kehilangan darah.

Sayuran seperti bayam dan kangkung sebaiknya dikonsumsi saat menstruasi karena bisa mengisi kembali cadangan zat besi.

Konsumsilah banyak salad berdaun hijau, atau sajikan sebagai pelengkap hidangan ayam atau ikan untuk meningkatkan nilai gizinya.

2. Salmon

Ikan seperti salmon dan tuna merupakan sumber protein tanpa lemak yang baik karena rendah kalori dan lemaknya bermanfaat bagi tubuh.

Ikan berkulit gelap biasanya tinggi protein. Salmon juga tinggi asam lemak Omega-3, yang mengendurkan otot dan menghilangkan rasa sakit akibat kram menstruasi.

Jika Anda tidak menyukai makanan laut, Anda bisa mendapatkan Omega-3 dari alpukat atau kenari.

4 dari 4 halaman

Teh hingga Brokoli

Sumber : Freepik

3. Teh chamomile

Teh chamomile adalah obat yang sangat baik untuk kram mentruasi. Ini memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-spasmodik yang bisa membantu meredakan kram menyakitkan yang terkait dengan menstruasi.

Secangkir teh chamomile bebas kafein hangat bisa membantu tubuhmu memproduksi lebih banyak glisin, bahan kimia yang meredakan kejang otot dan bertindak sebagai pelemas saraf.

4. Alpukat

Alpukat bisa membantu mengatasi kembung, mengidam dan kram otot, yang merupakan gejala PMS yang umum. Makanan berlemak tinggi ini mengandung potasium, mineral yang bertindak sebagai diuretik alami, membuang kelebihan natrium dan cairan dari sistem Anda.

Kalium juga membantu mencegah kram otot dan meningkatkan perasaan kenyang. Buat smoothie buah dengan alpukat, atau tambahkan ke telur dadar atau salad. Atau, potong alpukat menjadi dua, taburi dengan air jeruk nipis dan kunyit, dan makan dengan sendok.

5. Brokoli

Brokoli merupakan sayuran berserat tinggi yang bisa membantu meredakan kembung. Ini mengandung banyak potassium, kalsium, magnesium dan vitamin A, C, B6 dan E. Semua nutrisi ini bisa membantu mengatasi kram dan gejala menstruasi lainnya.

Brokoli, yang tinggi zat besi dan serat, adalah makanan yang sangat baik untuk dikonsumsi selama kram mentruasi.

Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya