Bursa Saham Asia Beragam, Investor Cermati Komentar Ketua The Fed Jerome Powell

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Rabu, 18 Mei 2022 dengan bursa saham China alami koreksi.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 18 Mei 2022, 09:13 WIB
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu pagi (18/5/2022), seiring investor mengamati reaksi pasar terhadap komentar dari Ketua Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) Jerome Powell tentang tekadnya untuk menaikkan suku bunga sampai inflasi turun.

Indeks Nikkei 225 di Jepang sempat naik sekitar 1 persen karena saham konglomerat SoftBank Group melonjak 2,77 persen. Saat ini, indeks Nikkei mendaki 0,58 persen.

Indeks Topix diperdagangkan 0,64 persen lebih tinggi. Ekonomi Jepang menyusut 1 persen secara tahunan pada Januari-Maret dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, data pemerintah menunjukkan pada Rabu. Itu kurang dari kontraksi 1,8 persen yang diprediksi dalam jajak pendapat, menurut Reuters.

Bursa saham China melemah pada awal sesi perdagangan. Indeks Shanghai merosot 0,27 persen dan indeks Shenzhen susut 0,124 persen.

Indeks Hang Seng tergelincir 0,35 persen. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,13 persen. Saham Australia juga mengalami kenaikan karena S&P/ASX 200 menanjak 0,64 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,44 persen lebih tinggi.

Ketua the Fed Jerome Powell mengatakan akan mendukung kenaikan suku bunga sampai harga mulai turun kembali ke level yang sehat. Sebelumnya pada  Mei, bank sentral AS menaikkan suku bunga setengah poin persentase kenaikan terbesar dalam dua dekade karena terlihat untuk melawan inflasi.

Semalam di Wall Street, S&P 500 melonjak 2,02 persen menjadi 4.088,85 sementara Nasdaq Composite melonjak 2,76 persen menjadi 11.984,52. Dow Jones Industrial Average naik 431,17 poin, atau 1,34 persen, menjadi 32.654,59.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

“Pasar telah berjalan dengan baik malam dan itu sebagian besar karena fakta. Kami memiliki enam minggu berturut-turut alami kerugian mingguan, kami memiliki bobot teknologi terbesar sejak 2006 dan underweight saham terbesar sejak Mei 2020,” ujar Chief Investment Officer UBS Global Wealth Management, Kelvin Tay dikutip dari CNBC, Rabu (18/5/2022).

Ia menambahkan, hal yang jadi pertanyaan apakah pasar sebenarnya siap untuk reli berkelanjutan ke depan.

"Saya pikir akan sulit bagi reli untuk benar-benar mempertahankan kakinya mengingat fakta, Anda juga akan alami pengetatan kuantatif dalam beberapa minggu ke depan,” ujar dia.

Indeks USD berada di 103,323 setelah penurunan baru-baru ini dari level di atas 104. Sedangkan, Yen Jepang diperdagangkan pada 129,39 per dolar, setelah bertahan di atas level 129 terhadap dolar untuk sebagian besar minggu sejauh ini. Dolar Australia berpindah tangan pada 0,7031, di atas level di bawah 0,70 yang terlihat di awal minggu.

Harga minyak lebih tinggi di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent naik 1,14 persen menjadi USD 113,21 per barel. Minyak mentah berjangka AS naik 1,46 persen menjadi USD 114,04 per barel.

 

2 dari 3 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia pada 17 Mei 2022

Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik kompak menguat pada perdagangan Selasa pekan ini yang dipimpin saham Hong Kong.

Indeks Hang Seng melonjak 3,02 persen pada perdagangan Selasa sore setelah saham teknologi China melonjak. Saham Tencent naik 3,26 persne, saham Alibaba melonjak 5,38 persen dan saham Meituan naik 3,79 persen. Indeks Hang Seng teknologi bertambah 4,24 persen.

Bursa saham China juga kompak menguat. Indeks Shanghai naik 0,65 persen ke posisi 3.093,70 dan indeks Shenzhen mendaki 1,23 persen keposisi 11.230,16.

Indeks Jepang Nikkei bertambah 0,42 persen ke posisi 26.659,75. Indeks Topix menguat 0,19 persen ke posisi 1.866,71. Selain itu, indeks Korea Selatan Kospi bertambah 0,92 persen ke posisi 2.620,44. Sementara itu, indeks ASX 200 menguat 0,27 persen ke posisi 7.112,50. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 1,96 persen.

“Seperti yang sering terjadi dengan apsar saham, ketika berita sepertinya tidak akan menjadi lebih buruk, saat itu pelaku pasar mulai melihat kurang buruk sebagai barang baru,” ujar Senior Investment Strategist AllianceBernstein David Wong dilansir dari CNBC, Selasa, 17 Mei 2022.

 

3 dari 3 halaman

Indeks Dolar AS

Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Ia menambahkan, data fundamental China sangat buruk dan ada begitu banyak berita negatif sehingga sentimen yang berkembang akan ada lebih banyak dukungan kebijakan ekonomi, perusahaan dan pasar.

Pernyataan Wong ini seiring investor global selama berminggu-minggu bergulat dengan berbagai kekhawatiran mulai dari dampak ekonomi dan kebijakan ketat nol COVID-19 China hingga kekhawatiran potensi resesi di Amerika Serikat.

Indeks dolar AS berada di posisi 104,18 dari sebelumnya 104,5. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 129,34 per dolar AS. Harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak Brent berjangka melemah 0,36 persen menjadi USD 113,83 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat merosot 0,46 persen menjadi USD 113,68 per barel.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya