Perhutani Probolinggo Temukan Formula Percepatan Pertumbuhan Pohon Jati

Inovasi dilakukan dengan cara penelitian melalui serangkaian kegiatan pemuliaan pohon jati dilayah sekitar

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Apr 2022, 05:00 WIB
Ilustrasi pohon jati Blora (dok.wikipedia commons)

Liputan6.com, Jakarta Perhutani terus berinovasi dalam pengembangan tanaman jati plus perhutani (JPP). Inovasi tersebut untuk meningkatkan produktifitas kayu untuk memenuhi kebutuhan industri furnitur kayu, baik untuk pasar dalam maupun luar negeri. 

Direktur Utama (Dirut) Perum Perhutani Jawa Timur Wahyu Kuncoro mengatakan, Inovasi dilakukan dengan cara penelitian melalui serangkaian kegiatan pemuliaan pohon dan menggunakan formula yang disebutnya sebagai nutrisi hormon (nutrimon).

Dia menjelaskan, karena dengan umur yang sama, diameter JPP menggunakan nutrimon ini jauh lebih besar dibandingkan diameter pohon jati yang ditanam secara konvensional.

Pemberian nutrimon sebagai upaya mempercepat pertumbuhan JPP dilakukan untuk mendapatkan masa tebang dengan daur pendek sehingga bisa mempercepat pendapatan perusahaan. 

Karena secara normal pertumbuhan JPP dalam waktu 2 tahun, batangnya hanya setinggi 3,5 meter. 

Namun jika dilakukan perlakuan khusus dengan pemberian nutrimon sebagai cairan perangsang dengan cara menyayat kulit dan menyiramkan ke seluruh bagian batang dan daun sebagai nutrisi tambahan, maka dalam waktu 16 bulan JPP ini tingginya dapat mencapai rata-rata hampir 7 meter.

Metode khusus  memuliakan pohon dengan perlakuan khusus ini telah di ujicoba dipetak 24e wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Ranu Pakis, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Klakah.

Dikatakannya, bahwa pemberian nutrimon pada JPP ini merupakan inovasi yang sangat luar biasa. Kalo dilihat secara fisik, JPP ini sangat jauh lebih cepat pertumbuhannya. 

2 dari 2 halaman

Hak Paten

Ilustrasi Pohon Jati. (Dok. Tejj/Unsplash)

“Kalau ini benar-benar pengaruh dari pemberian nutrimon, ini perlu direplikasi di tempat lain, khususnya di lahan- lahan yang tingkat kesuburannya rendah, dan lahan-lahan yang marginal,” kata Wahyu.

Menurutnya, perlu direplikasi ditempat lain supaya kita benar-benar memiliki formula yang sudah bisa terbukti (proven) sehingga di semua tempat hormon ini mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman jati.

Sementara Kepala Divisi Regional Perhutani Jawa Timur Karuniawan Purwanto Sanjaya menyampaikan, bahwa dia akan mengawal upaya inovasi pertumbuhan JPP yang sudah dilakukan oleh Perhutani KPH Probolinggo.

“Mudah-mudahan menjadi hak paten yang memang bagian dari sebuah inovasi, untuk meningkatkan produktivitas lahan di Perhutani,” pungkasnya

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya