Suntik Satu dan Dua Uji Klinis Vaksin Merah Putih Tuntas, Begini Hasilnya

Walau tidak menimbulkan efek, pihaknya tetap memantau kasus virus corona atau Covid-19 yang dialami oleh peserta uji klinis.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 19 Mar 2022, 12:10 WIB
Vaksin Merah Putih produksi Unair Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Vaksin Merah Putih besutan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sudah menggelar uji klinis tahap pertama dengan suntikan satu dan dua. Saat ini Unair sedang persiapan menuju uji klinis tahap kedua.

Hal tersebut disampaikan Ketua Peneliti vaksin Merah Putih Unair Dominic Husada. Dia mengklaim, hasil suntikan pertama pada uji klinis tahap pertama sudah berjalan lancar dan tidak menimbulkan efek terhadap para peserta uji klinis.

"Pada suntikan pertama memberi penekanan terhadap keamanan. Sejauh ini aman tidak menimbulkan hal (efek) yang serius," ujarnya di Surabaya, Jumat (18/3/2022).

Walau tidak menimbulkan efek, pihaknya tetap memantau kasus virus corona atau Covid-19 yang dialami oleh peserta uji klinis. Namun, tidak ada satupun yang menunjukkan keparahan.

Selain itu, Dominic mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan suntikan kedua tahap pertama kepada 89 peserta, yang dilaksanakan pada 7 hingga 10 Maret 2022.

"Pada suntikan kedua ini kita lebih banyak menekankan ke masalah khasiat kekebalan yang ditimbulkan. Karena memang vaksin Merah Putih ini harus dua suntikan," ucapnya.

2 dari 2 halaman

Pendampingan BPOM

Kemenkes siapkan vaksin merah putih untuk booster dan vaksin anak usia 3-6 tahun. (pexels/maksim goncharenok).

Dominic mengungkapkan, uji klinis tahap pertama suntikan satu dan dua hingga saat ini masih dilakukan analisis oleh peneliti yang mendapat pendampingan langsung dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baru setelah itu, lanjut Dominic, sesuai rencana uji klinis tahap dua akan dilaksanakan pada A pril 2022 mendatang. Sesuai ketentuan harus ada 400 peserta.

"Kita sudah mencari, rencana kita mencari 600 orang sebagai cadangan karena adanya varian omicron yang penyebarannya cepat sehingga banyak yang mungkin terpapar sebelumnya," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya