Mendag: Stok Minyak Goreng Bukan Basah Lagi, tapi Becek

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengklaim, distribusi produk minyak goreng di pasaran kini sangat banyak.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 09 Mar 2022, 12:59 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meninjau langsung harga minyak goreng dan bahan pokok lainnya di Pasar Kebayoran Lama Jakarta. Dok Kemendag

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengklaim, distribusi produk minyak goreng di pasaran kini sangat banyak. Sangking melimpahnya, ia mengibaratkan stok minyak goreng kini becek.

"Dari jumlahnya (minyak goreng) semustinya di lapangan bukan basah lagi, tapi becek," ujar Mendag Lutfi dalam sesi teleconference, Rabu (9/3/2022).

Kendati begitu, dia tak mau berandai-andai kapan kelangkaan minyak goreng bisa teratasi. Namun, ia sudah memiliki dugaan kenapa stok minyak goreng kini sangat langka.

"Kita tidak mau beranda andai. Tapi dilihat dari angkat saya sudah katakan bahwa ini ada terjadi kemacetan di jalur distribusi, atau ada tindakan melawan hukum, menjual ini secara ilegal," ungkap dia.

Menindaki hal tersebut, Kementerian Perdagangan sudah berkoordinasi dengan tim mabes Polri untuk melakukan penyelidikan.

"Kita sudah tahu dimana tangki, jalur distribusi, alamatnya, akan kami berikan ke mabes polri untuk dicek agar distribusi berjalan baik," kata Mendag Lutfi.

 

2 dari 2 halaman

Data Penyaluran Minyak Goreng

Pedagang menunjukkan minyak goreng curah di pasar tradisional, Pondok Labu, Jakarta, Rabu (2/2/2022). Minyak goreng masih dijual dengan harga tinggi karena menghabiskan stok lama yang ada. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menurut data yang dipegangnya, Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penyaluran minyak goreng terbesar, yakni 73,6 juta liter. Diikuti Jawa Timur sekitar 71,4 juta liter, DKI Jakarta 57,8 juta liter, Sumatera Utara 49,9 juta liter, dan Jawa Tengah 42,9 juta liter.

Secara kabupaten/kota, Jakarta Utara jadi yang terbesar dengan stok 33,4 juta liter. Disusul Kota Bekasi 30 juta liter, Medan 20 juta liter, Surabaya 19 juta liter, dan Jakarta Barat 14,9 juta liter

"Memang persediaannya melimpah," tegas Mendag Lutfi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya