Pantau Satwa Laut, Masyarakat Karimata Kalbar Siap Sambut Para Peneliti

Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar, Fauna & Flora International’s Indonesia Programme (FFI’s IP) dan tim peneliti Deskar (Destinasi Karimata), melakukan pemantauan satwa laut di Kepulauan Karimata Kalbar.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Feb 2022, 23:00 WIB
Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar, Fauna & Flora International’s Indonesia Programme (FFI’s IP) dan tim peneliti Deskar (Destinasi Karimata), saat melakukan pemantauan satwa laut di Kepulauan Karimata Kalbar (Dok. BKSDA Kalbar / Liputan6.com)

Liputan6.com, Pontianak - Kegiatan pemantauan satwa laut melalui sains khalayak atau citizen science, dilaksanakan bersama Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat (Kalbar), Fauna & Flora International’s Indonesia Programme (FFI’s IP) dan tim peneliti Deskar (Destinasi Karimata).

Kegiatan yang dilaksanakan dari bulan September 2021 hingga bulan Februari 2022 tersebut, dilakukan dua bulan sekali.

Tim peneliti Deskar telah berhasil memantau 16 pulau kecil, dari 41 pulau-pulau kecil yang ada di dalam cagar alam dengan menggunakan kapal sejauh 500,11 Kilometer (Km).

Menurut Kepala BKSDA Kalbar Sadtata Adirahmanta, tim peneliti Deskar yang terdiri dari pemuda dan orang tua yang menetap di Kepulauan Karimata, berperan sangat besar membantu BKSDA Kalbar. Terutama dalam melindungi dan mengindentifikasi satwa laut, serta ancaman yang ada di dalam cagar alam tersebut.

“Tim Deskar adalah masyarakat yang antusias dalam menjaga alam Karimata. Mereka mendedikasikan waktu di sela pekerjaan mereka menjadi nelayan, untuk monitoring satwa di CAL Kepulauan Karimata,” ujarnya, Sabtu (26/2/2022).

Menurutnya, tanpa sumbangsih dari masyarakat di Kepulauan Karimata, akan semakin banyak ancaman pada satwa laut yang akan terjadi.

Ketua Tim Deskar Helidtra mengungkapkan, kegiatan yang telah berjalan hingga saat ini membuat masyarakat semakin belajar, tentang jenis satwa yang ada di dalam cagar alam.

Bahkan semakin sering masyarakat melakukan kegiatan monitoring satwa, dinilainya semakin terbangun kepedulian dalam melindungi alam Kepulauan Karimata Kalbar.

“Kami memantau keberadaan penyu dan sarangnya di pulau-pulau kecil. Terkadang saat kami datang, orang-orang yang ingin mengambil telur penyu atau ingin melakukan hal ilegal langsung pergi,” katanya.

Helidtra menjelaskan, selama kegiatan berlangsung, tim Deskar telah berhasil mengidentifikasi jenis satwa yang juga dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 106 Tahun 2018.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Jaga Cagar Alam

Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar, Fauna & Flora International’s Indonesia Programme (FFI’s IP) dan tim peneliti Deskar (Destinasi Karimata), saat melakukan pemantauan satwa laut di Kepulauan Karimata Kalbar (Dok. BKSDA Kalbar / Liputan6.com)

Yaitu jenis penyu sisik (Eretmochelys imbricate), penyu hijau (Chelonia mydas), cangak laut (Ardea sumatrana), terik asia (Glareola maldivarum) dan elang bondol (Haliastur indus).

Lalu, dara-laut jambul (Thalasseus bergii), cikalang christmas (Fregata andrewsi), dara-laut Aleutian (Onychoprion aleuticus), dara-laut biasa (Sterna hirundo) dan dara-laut batu (Onychoprion anaethetus).

“Selama kegiatan, kami selalu mendapatkan jenis yang menarik dan menjadi tambahan informasi untuk kami sampaikan kepada kepala resort CAL Kepulauan Karimata. Kami memverifikasi temuan kami kepada tim BKSDA dan FFI’s IP yang telah memberikan pelatihan kepada tim pada September lalu,” ujarnya.

Helidtra berharap, kegiatan tersebut akan mendorong semakin banyak pemuda atau pemudi di desanya yang mau ikut terlibat. Terlebih untuk menjaga cagar alam dan untuk menambah pengalaman mereka.

Jika ada peneliti dalam atau luar negeri yang akan berkunjung ke CAL Kepulauan Karimata, lanjut Helidtra, mereka siap untuk mendampingi mereka dalam pemantauan satwa yang ada di dalam kawasan.

3 dari 3 halaman

Keterlibatan Masyarakat

Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar, Fauna & Flora International’s Indonesia Programme (FFI’s IP) dan tim peneliti Deskar (Destinasi Karimata), saat melakukan pemantauan satwa laut di Kepulauan Karimata Kalbar (Dok. BKSDA Kalbar / Liputan6.com)

“Saya yakin ke depan tim BKSDA Kalbar dan masyarakat, dapat bersama-sama menjaga kawasan ini dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.

Ditambahkan Kepala Resort Konservasi Wilayah Kepulauan Karimata SKW I BKSDA Kalbar Urai Iskandar, keterbatasan personil untuk menjaga sekitar 190.000 hektare CAL Kepulauan Karimata, tidak akan berhasil tanpa dukungan dari masyarakat melalui tim Deskar.

“Kami berharap akan semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam tim ini. Karena keterlibatan masyarakat, dapat memberikan dampak positif baik dari pengelolaan kawasan menuju masyarakat sejahtera dan alam tetap lestari,” tutur Urai.

Urai mengungkapkan, CAL Kepulauan Karimata yang terdiri dari 41 pulau kecil berisi satwa laut dan satwa darat yang indah dan perlu dijaga.

Seperti ekosistem karang, ekosistem lamun, ekosistem hutan pantai yang ditinggali oleh jenis ikan karang, penyu, dugong hingga burung migran.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya