Mantap, Pemulihan Ekonomi Indonesia Disebut Lebih Cepat dari Negara Lain

Bappenas menilai proses pemulihan ekonomi Indonesia saat ini berjalan lebih cepat dibanding negara lain.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 21 Feb 2022, 14:30 WIB
Suasana gedung-gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Selasa (30/7/2019). Badan Anggaran (Banggar) DPR bersama dengan pemerintah menyetujui target pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran angka 5,2% pada 2019 atau melesat dari target awal 5,3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengklaim, proses pemulihan ekonomi Indonesia saat ini berjalan lebih cepat dibanding negara lain. Patokannya, sejumlah negara kini masih terus berbenah diri menghadapi efek pasca pandemi Covid-19.

Suharso lantas memakai perbandingan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV yang sebesae 5,02 persen, dan 3,7 persen secara full year. Itu jadi indikator jelas atas pemulihan daya beli masyarakat, serta pertumbuhan investasi dan realisasi ekspor.

"Indonesia memiliki momentum mempertahankan pertumbuhan ekonomi di 2022-2023 dibandingkan negara lain. Pemulihan ekonomi Indonesia dalam momentum yang lumayan, sangat baik," ujarnya dalam sesi bincang virtual, Senin (21/2/2022).

"Sementara negara lain capai titik pemulihan, tapi kemudian setelahnya melambat. Bahkan beberapa negara tumbuh negatif," tegas Suharso.

Tak hanya sekadar omong belaka, Suharso mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah dapat pujian langsung dari Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asukawa atas capaian tersebut.

"Kemarin ketika mendampingi pak Presiden bertemu Presiden Asian Development Bank, beliau memuji kinerja ekonomi Indonesia. Dia mengatakan amazing," imbuhnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Level PDB

Deretan gedung perkantoran di Jakarta, Senin (27/7/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta mengalami penurunan sekitar 5,6 persen akibat wabah Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Indikator lainnya, level produk domestik bruto (PDB) Indonesia berdasarkan harga konstan sudah di atas negara Asia lain. Bahkan, lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.

Dengan capaian itu, Suharso berharap, Indonesia bisa kembali masuk ke level negara berpendapatan menengah ke atas dunia (upper middle income country) pada tahun ini.

"Sehingga dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 yang diharapkan minimum di 5,3 persen dapat mengembalikan status Indonesia ke upper middle income di tahun 2022," tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya