Rupiah Diprediksi Tertekan, Ketegangan Rusia-Ukraina Masih Jadi Pemicunya

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS jelang akhir pekan diproyeksikan melemah masih dipicu ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Feb 2022, 10:15 WIB
Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS jelang akhir pekan diproyeksikan melemah masih dipicu ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

Rupiah bergerak melemah 2 poin atau 0,02 persen ke posisi 14.328 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.326 per dolar AS.

"Pergerakan Rupiah hari ini masih akan fluktuatif. Pemicu utama masih berasal dari sentimen global, terkait dengan ketegangan yang kembali memanas antara Rusia dan Ukraina," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya seperti dikutip dari Antara, Jumat (18/2/2022).

Pemberontak yang didukung Rusia dan pasukan Ukraina saling menuduh bahwa masing-masing telah menembak melintasi garis gencatan senjata pada Kamis (17/2) dan Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa invasi Rusia akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Investor takut akan perang yang lebih luas karena salah satu krisis terdalam dalam hubungan pasca-Perang Dingin terjadi, dengan Rusia menginginkan jaminan keamanan, termasuk Ukraina yang tidak pernah bergabung dengan NATO.

"Selain itu, spekulasi akan kenaikan Fed Fund Rate yang lebih agresif di bulan Maret juga berdampak kepada Rupiah," ujar Rully.

 

2 dari 2 halaman

Sentimen Dalam Negeri

Karyawan menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sedangkan dari dalam negeri, lanjut Rully, kondisi secara umum cukup baik meski angka infeksi harian COVID-19 terus naik.

"Namun keterisian rumah sakit masih terkendali dan sudah mulai dilakukan pelonggaran," kata Rully.

Jumlah kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 di Tanah Air pada Kamis (17/2) kemarin mencapai 63.956 kasus sehingga total kasus mencapai 5,03 juta kasus. Khusus untuk kasus positif varian Omicron telah mencapai 6.130 kasus.

Rully memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 14.278 per dolar AS hingga 14.365 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya