Dorce Gamalama Berwasiat Ingin Dimakamkan Sebagai Perempuan Jika Meninggal Nanti, Gus Miftah Buka Suara

Gus Miftah, mengingatkan Dorce Gamalama untuk kembali ke kodrat asalnya.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 29 Jan 2022, 17:30 WIB
Gus Miftah, mengingatkan Dorce Gamalama untuk kembali ke kodrat asalnya. (Sumber: YouTube/Rans Entertainment)

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini Dorce Gamalama, masih terbaring lemah akibat sakit yang dideritanya. Takut tak punya umur panjang, Bunda Dorce, begitu biasa disapa pun sudah memberikan wasiat.

Pemilik nama asli Dedi Yuliardi Ashadi, meminta bila meninggal nanti dikafankan dan dikuburkan layaknya seorang wanita yang selama ini dijalaninya.

Mendengar wasiat tersebut, Gus Miftah, pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji buka suara.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Transgender dalam Islam

Gus Miftah (Liputan6.com)

Dijelaskan Gus Miftah, di kanal YouTube NitNot, Jumat (28/1/2022), harus dilihat dulu transgender dalam kacamata Islam.

"Ini memang sangat kontroversi ya. Jadi yang pertama, dalam surat Alhujurat itu Allah menciptakan jenis kelamin itu hanya dua, laki-laki dan perempuan. Dalam fiqih itu ada jenis kelamin ketiga namanya honsah, orang yang berjenis kelamin dua cewek atau cowok, kedua-duanya ada. Dan orang ini mau dijadikan cewek atau cowok dengan analisa medis," tuturnya. 

 

 

3 dari 5 halaman

Terlahir Laki-Laki

Dorce berharap pemerintah DKI memperhatikan artis-artis tua yang sudah renta. Dan memberikan tempat. (Andy Masela/Bintang.com)

Sementara, Dorce terlahir sebagai laki-laki yang kemudian melakukan transgender menjadi perempuan.

"Kalau kondisi seperti ini secara fiqih ia (Dorce Gamalama) tetap laki-laki. Artinya, pemakamannya tentunya kembali kepada kodrat asal," ungkap pria yang telah mengislamkan Deddy Corbuzier. 

4 dari 5 halaman

Dimakamkan Sebagai Laki-laki

Gus Miftah menambahkan untuk Dorce Gamalama ini memang harus dimakamkan sesuai kodratnya saat dilahirkan.

"Kalau beliau dilahirkan sebagai laki-laki sebaiknya, seyogyanya dimakamkan dalam keadaan laki-laki," lanjutnya.

 

5 dari 5 halaman

Ada Perbedaan

Diakui Gus Miftah, dalam prosesi pemakaman laki-laki dan perempuan memang ada perbedaannya.

"Ada perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan, misal kain kafan. Perempuan jauh lebih banyak. Kemudian salat jenazah, niatnya dan lain sebagainya. Ini tentunya berbeda," sambungnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya